• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Budidaya Ikan Nila

Budidaya Ikan Nila

Berwirausaha memang dinilai sangat menguntungkan. Apalagi jika memilih budidaya ikan air tawar, seperti ikan nila. Perlu kamu ketahui, budidaya ikan nila tidak sesulit yang kita bayangkan, asalkan kita mengetahui cara budidayanya dengan benar.

Selain itu, benih ikan nila mudah didapatkan. Kamu dapat memperolehnya di alam bebas terutama perairan air tawar. Perkembangbiakan ikan nila juga mudah. Cukup dengan suhu optimal antara 25 – 35 derajat celcius dan pH air yang seimbang.

Pemula pun dapat melakukan budidaya ikan air tawar yang satu ini karena ikan nila mudah berkembang biak di berbagai jenis kolam. Penasaran bagaimana tekniknya? Yuk, simak cara budidaya nila ini terlengkap berikut ini.

Daftar Isi

  • 1. Persiapan Kolam Ikan Nila
    • Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Beton
    • Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Terpal
    • Persiapan Kolam Budidaya secara Modern
    • Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Tanah
    • Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Air Tenang
    • Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Kecil
  • 2. Memilih Benih Ikan Nila
  • 3. Penebaran Benih Ikan Nila
  • 4. Pengelolaan Air
  • 5. Pemberian Pakan Ikan Nila
  • 6. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Nila
  • 7. Panen Ikan Nila
  • 8. Pemasaran
  • 9. Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

1. Persiapan Kolam Ikan Nila

Salah satu keuntungan budidaya nila adalah mudah berkembang biak di berbagai jenis kolam dari kolam beton hingga kolam terpal. Adapun persiapan kolam untuk budidaya nila adalah sebagai berikut.

Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Beton

Ikan Nila

Langkah awal untuk budidaya nila di kolam beton adalah mempersiapkan kolam beton. Tentu saja, kamu harus membuat kolam beton. Buat setting kolam sebaik mungkin dengan kedalaman kolam 150 cm.

Bagi pemula, kolam beton harus memiliki luas minimal 100 meter persegi. Pastikan kolam beton berbentuk persegi panjang supaya mudah saat proses panen. Nah, yang sudah memiliki kolam beton di rumah, kamu tinggal membersihkannya.

Setelah kolam beton bersih, lakukan pengapuran yang dilanjutkan dengan pemupukan menggunakan pupuk kandang. Kemudian semprot kolam beton menggunakan pestisida dan isi kolam menggunakan air bersih.

Isi kolam beton dengan air setinggi antara 120 – 130 cm. Untuk mendapatkan hasil maksimal, biarkan air menggenang selama seminggu dan pastikan kamu menutup saluran air di kolam.

Adapun untuk ukuran kolam beton yang ideal dan memudahkan saat panen adalah sebagai berikut.

  • Jika panjang kolam beton adalah 20 meter dan lebarnya 5 meter, maka memuat ikan nila merah sejumlah 1000 ekor dengan estimasi panen sebesar 200 kg.
  • Jika panjang kolam beton 20 meter dan lebarnya 15 meter, maka memuat ikan nila merah sejumlah 3000 ekor dengan estimasi panen sebesar 600 kg.

Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Terpal

Persiapan Kolam

Pastinya, budidaya nila di kolam terpal merupakan langkah yang tepat bagi kamu yang memiliki lahan sempit. Adapun langkah-langkah persiapan pembuatan kolam terpal untuk budidaya nila adalah sebagai berikut.

  • Buat kolam dengan cara menggali tanah dengan kedalaman 50 sampai dengan 75 cm.
  • Saat, kedalaman tanah mencapai 50 cm, padatkan pinggiran kolam dan dasarnya supaya kuat dan rata. Kamu dapat menggunakan media lain, seperti batako atau batu bata.
  • Lalu, taburi dasar kolam yang sudah tertutup batako atau batu bata dengan menggunakan sekam. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran air.
  • Pasang terpal dengan rapi. Pastikan terpal menutupi kolam secara menyeluruh hingga ke pinggir kolam. Lalu, kunci bagian pinggir terpal dengan menggunakan batako.
  • Setelah semua bagian kolam tertutup terpal, isi dengan air. Saat mengisi air, pastikan kolam terpal tidak bocor.
  • Kemudian buang air dan keringkan kolam terpal. Setelah kolam terpal kering, isi kembali dengan air bersih untuk melakukan penebaran benih.

Baca juga: Budidaya Ikan Lele Bisnis Modal Kecil Omset Puluhan Juta (Jamin Berhasil)

Persiapan Kolam Budidaya secara Modern

Persiapan Kolam

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, budidaya nila semakin menggunakan teknik yang canggih. Salah satunya adalah budidaya nila menggunakan .

Sistem bioflok ini merupakan budidaya nila secara modern. Jadi, kamu tidak perlu lagi menggunakan lahan yang luas untuk membuat kolam. Kamu hanya membutuhkan kolam berukuran 2 x 3 meter dengan kedalaman 80 cm untuk menebar 3000 ekor benih ikan nila.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam budidaya nila modern dengan menggunakan sistem bioflok adalah sebagai berikut.

  • Saat ikan nila tumbuh besar, sisakan 800 ekor ikan di kolam. Hal itu dilakukan supaya bakteri dapat berkembang biak di udara sekitar kolam.
  • Perkembangbiakan bakteri di sekitar kolam, bertujuan untuk memakan kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak dicerna ikan nila.

Adapun keuntungan budidaya nila menggunakan sistem bioflok adalah sebagai berikut.

  • Tidak boros air karena dengan kolam kecil, kamu dapat melakukan budidaya nila.
  • Penebaran benih ikan nila lebih banyak daripada menggunakan sistem konvensional di jenis kolam ikan biasa.
  • Pemeliharaan budidaya nila menjadi lebih singkat.

Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Tanah

Budidaya nila di kolam tanah, ternyata banyak diminati oleh peternak ikan. Selain biaya yang lebih murah, persiapan pembuatan kolam juga lebih mudah. Adapun yang perlu diperhatikan dalam budidaya nila untuk kolam tanah adalah sebagai berikut.

  • Lakukan pengeringan dasar kolam tanah terlebih dulu. Pengeringan ini dapat kamu lakukan selama 3 – 7 hari. Tanda jika tanah sudah kering adalah jika tanah mengeras seperti batu.
  • Selanjutnya, lakukan pembajakan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak pada kedalaman tanah kurang lebih 10 cm. Pastikan, tidak ada lumpur atau sisa kotoran lain di kolam tanah tersebut.
  • Kemudian netralkan kolam tanah supaya mencapai PH 7 – 8. PH tersebut adalah keasaman tanah yang dibutuhkan untuk budidaya nila.

Cara menetralkan kolam tanah adalah melakukan pengapuran. Aduk kapur di kolam tanah sampai rata hingga mencapai kedalaman 10 cm. Setelah pengapuran, diamkan tanah selam 2 – 3 hari.

  • Setelah kolam tanah memperoleh keasaman, lakukan pemupukan. Gunakan pupuk sebanyak 1 – 2 ton per hektar luas tanah. Sebarkan pupuk secara merata di kolam tanah.
  • Langkah terakhir setelah pemupukan adalah menggenangi kolam tanah dengan air atau pengairan kolam tanah. Lakukan pengairan kolam tanah secara bertahap hingga kolam benar-benar layak diisi air.

Baca juga: Budidaya Ikan Koi Menawarkan Keuntungan Tiada Tara

Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Air Tenang

Kolam Ikan Nila

Pada prinsipnya, budidaya nila di kolam air tenang sama dengan budidaya nila di kolam tanah. Itu karena kolam air tenang menggunakan tanah sebagai dasarnya yang mana di bagian tepi kolam menggunakan media bambu.

Budidaya nila di kolam air tenang ini menggunakan pematang bambu sebagai penahan air. Nah, kolam air tenang ini memiliki pintu pemasukan, pelataran, kemalir, kobakan dan pembuangan. Di mana setiap bagian pintu memiliki bagian masing-masing yang dinilai menguntungkan untuk budidaya nila.

Persiapan Kolam Budidaya di Kolam Kecil

Ikan Nila

Sesuai dengan namanya, budidaya nila di kolam kecil maka sudah pasti kolam yang digunakan berukuran kecil. Adapun ukuran kolam kecil antara 50 – 75 cm. Untuk dasar kolam kecil, kamu harus membuat dasar kolam menjadi padat.

Gunakan batu bata atau batako untuk memadatkan dasar kolam kecil supaya rata dan keras. Langkah selanjutnya, buat tanggul sebagai pinggiran kolam. Kemudian tutup kolam kecil dengan menggunakan terpal. Pastikan ukuran terpal sesuai dengan ukuran kolam kecil.

2. Memilih Benih Ikan Nila

budidaya ikan nila

Pastinya langkah awal budidaya nila adalah melakukan pemilihan benih. Itu karena pemilihan benih adalah suatu hal yang penting. Jenis ikan nila yang umum dibudidayakan dan mendatangkan banyak keuntungan adalah ikan nila merah.

Adapun hal-hal yang perlu kamu ketahui dalam memilih benih ikan nila adalah sebagai berikut.

  • Pilih benih ikan nila yang berkelamin jantan. Itu karena ikan nila jantan lebih cepat berkembang biak daripada ikan nila betina.
  • Terapkan teknik budidaya nila monosex, artinya kamu harus memilih budidaya nila jantan saja atau betina saja.
  • Jangan melakukan budidaya nila campuran, karena akan sulit saat proses perkawinan benih jantan dan betina. Budidaya nila campuran ini, tidak disarankan karena dapat menghambat pertumbuhan ikan nila.

Tersebut adalah teknik memilih benih ikan nila yang harus kamu ketahui. Pastikan kamu sudah memahaminya, supaya biaya yang sudah kamu keluarkan untuk budidaya nila tidak sia-sia.

3. Penebaran Benih Ikan Nila

ikan nila

Setelah kolam sudah siap, kamu diperbolehkan untuk melakukan penebaran benih ikan nila. Terlebih dulu, siapkan induk ikan ikan nila di ember. Pastikan induk nila tersebut memiliki berat antara 250 – 300 gram.

Jika kamu sudah siap melakukan penebaran benih di kolam, perhitungkan penebaran induk nila memiliki kepadatan 2 – 3 ekor per meter persegi. Pastikan sebelum ditebar, kamu sudah memisahkannya, antara ikan nila jantan dan betina.

4. Pengelolaan Air

Salah satu keberhasilan budidaya ikan nila adalah pengelolaan kualitas air. Adapun pengelolaan air untuk budidaya nila berbagai jenis kolam adalah sebagai berikut.

  • Gunakan teknik kolam running, supaya air dapat keluar masuk dengan baik selama 24 jam.
  • Jika debit air yang masuk ke kolam induk volumenya kecil, maka kurangi volume pakan.
  • Pastikan kolam memiliki saluran inlet yang sudah dipasang jaring. Hal itu bertujuan untuk mencegah masuknya sampah ke kolam.
  • Pastikan jaringan inlet memiliki kontrol yang baik dan selalu bersih.
  • Kualitas air harus baik dengan suhu antara 22 – 32 derajat celcius dan PH antara 5 – 8,5.
  • Pastikan air memiliki sanitasi antara 0 – 20 gr per liter serta kualitas oksigen terlarut lebih dari 2 mg per liter.

5. Pemberian Pakan Ikan Nila

Ikan Nila

Untuk mencapai keuntungan yang besar, saat pemberian pakan ikan nila harus diperhatikan. Adapun rumus pemberian pakan ikan nila ini menggunakan 2% – 3% dari bobot kumulatif ikan nila.

Perlu diperhatikan, saat pemberian pakan harus menggunakan waktu dan intensitas yang tepat. Maksimal pemberian pakan ini dilakukan 2 kali dalam sehari. Contoh waktu dan intensitas pemberian pakan ikan nila adalah sebagai berikut.

  • Pemberian pakan di pagi hari pada pukul 08.00.
  • Pemberian pakan di sore hari pada pukul 15.00.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Nila

Bisa dibilang, banyak orang melakukan budidaya nila merah karena ikan nila yang satu ini tahan banting. Namun, kamu harus waspada. Itu karena jika kamu melakukan budidaya nila secara masal di kolam yang luas, kemungkinan hama dan penyakit mudah menyerang.

Pada umumnya, hama dan penyakit ikan nila menyerang saat tahap pembenihan. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena ada cara pengendalian hama dan penyakit ikan nila. Adapun caranya sebagai berikut.

  • Lakukan pengolahan dasar kolam dengan benar. Pengolahan dasar kolam ini, seperti: pengapuran, pemupukan hingga pengeringan dasar kolam.
  • Pastikan kolam ikan nilamu sudah dipasang saringan atau filter. Pemasangan filter ini bertujuan untuk mencegah masuknya air yang membawa hama dan penyakit ke kolam.
  • Rutin melakukan pemberantasan hama secara rutin dengan menggunakan obat pembasmi hama yang dianjurkan.
  • Pastikan benih ikan nila yang kamu pilih adalah bibit unggul yang bebas penyakit.
  • Kurangi kepadatan ikan di setiap kolam. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir penyebaran hama dan penyakit ke ikan nila lainnya.
  • Ikuti petunjuk pemberian pakan ikan nila yang tepat baik waktu maupun intensitasnya. Itu karena jika pemberian pakan ikan tidak tepat, maka sisa pakan dapat menimbulkan penyakit.

Tersebut merupakan teknik pengendalian hama dan penyakit. Pastikan kamu selalu melakukan penanganan ikan nila secara benar, baik saat penebaran maupun pemindahan benih.

7. Panen Ikan Nila

cara budidaya ikan nila

Masa panen adalah masa yang ditunggu oleh hampir semua peternak ikan nila. Perlu kamu ketahui, budidaya ikan nila ini dari penebaran benih hingga masa panen membutuhkan waktu kurang lebih 4 sampai dengan 6 bulan.

Hingga masa panen, pada umumnya untuk pasar domestik bobot ikan nila mencapai 300 sampai 500 gram per ekor. Bobot ikan nila tersebut dinilai sangat menguntungkan jika dilihat dari bobot awalnya yang berkisar 10 sampai 20 gram per ekor.

8. Pemasaran

Melihat semakin banyaknya konsumsi ikan air tawar, pemasaran ikan nila dirasa mudah. Apalagi jika kita memahami strateginya. Adapun cara pemasaran ikan nila yang tepat adalah sebagai berikut.

  • Kerja sama dengan pedagang pengumpul ikan. Pada umumnya, pedagang pengumpul ikan ini mendatangi peternak ikan untuk melakukan kesepakatan harga, bobot ikan dan waktu panen.
  • Menjual ikan nila secara langsung di pasar. Namun, pemasaran jenis ini dinilai kurang efisien karena memakan banyak waktu. Selain itu, keuntungan yang mungkin diperoleh lebih sedikit.
  • Kerja sama dengan restoran dan hotel berbintang. Cara pemasaran yang seperti ini akan sangat menguntungkan, asalkan ikan nila yang kamu pasarkan adalah jenis ikan nila unggulan.

Baca Juga: Budidaya Ikan Gurame Tingginya Permintaan Pasar dan Konsumen

9. Analisa Usaha Budidaya Ikan Nila

Usaha Budidaya Ikan Nila

Pastinya sebelum memulai budidaya, kamu sudah membuat analisa usaha. Begitu juga dengan budidaya nila. Adapun analisa usaha budidaya nila adalah sebagai berikut.

  • Biaya pembuatan kolam dan pemeliharaannya ini tergantung dari jenis kolam yang kamu pilih. Jika kamu menggunakan kolam terpal estimasinya adalah Rp5.000.000,00 untuk 2 kolam terpal (yaitu satu kolam untuk pembenihan dan satu lagi untuk pemindahan).
  • Biaya benih ikan berukuran 3 – 5 cm untuk 5.000 ekor ikan nila adalah Rp1.300.000,00.
  • Jika harga pakan ikan nila di pasaran adalah Rp15.000,00 per kg, maka untuk 100 kg pakan ikan adalah Rp1.500.000,00.
  • Biaya karyawan untuk 2 orang adalah Rp2.000.000,00.
  • Biaya operasional lainnya sebesar Rp1.500.000,00.

Jadi, total biaya budidaya nila adalah sebesar Rp11.300.000,00. Total biaya tersebut menggunakan estimasi masa panen 4 – 6 bulan. Hasil penjualan yang mungkin kamu dapat dari 1000 ekor ikan nila, jika harga per kg ikan nila Rp50.000,00 adalah 1000 ekor x 0,5 kg x Rp50.000,00 = Rp25.000.000,00.

Baca juga: Budidaya Ikan Hias Air Tawar Tak Lekang Waktu (Usaha Abadi)

Maka keuntungan yang kamu dapat adalah Rp25.000.000,00 – Rp11.300.000,00 = Rp13.700.000,00.

Jika dilihat dari analisa usaha, budidaya nila dinilai memberikan banyak keuntungan. Apalagi jika kamu dapat menerapkan teknik budidaya dengan tepat.

Selain itu, proses budidaya nila apalagi ikan nila merah sangat mudah. Jadi, kamu tidak perlu berpikir dua kali untuk melakukan budidaya ikan nila. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com