Burung gereja adalah salah satu jenis burung yang mudah ditemui di mana saja. Mereka bisa terbang berkeliaran di daerah pedesaan yang masih sepi dan asri. Tetapi, burung kecil ini juga bisa mudah ditemui di wilayah perkotaan yang penuh dengan kebisingan aktivitas manusia.
Meski saat ini burung ini masih berjumlah banyak dan tersebar di seluruh dunia tapi ternyata semakin lama populasi dari burung ini semakin berkurang. Jika kita tidak menjaga burung gereja ini dari sekarang, tidak mustahil loh suatu saat nanti burung ini akan punah.
Biar kita bisa sama-sama menjaganya, yuk kenalan lebih dekat dengan burung yang satu ini. Di artikel ini kita sama-sama akan mencari tahu segala hal tentang burung mungil ini mulai dari, habitat, ciri-ciri, cara memeliharanya, dan sebagainya.
Burung gereja
Nama lain dari burung ini adalah burung pingai dan termasuk jenis burung pipit kecil. Burung ini memiliki nama latin Passer domesticus dan masuk dalam family Passeridae. Saat ini, status konservasi dari burung yang satu ini masih masuk dalam kategori risiko rendah.
Hal yang tidak kalah menarik adalah dunia internasional menetapkan sebuah hari yang khusus disematkan sebagai hari burung gereja se-dunia. Hari tersebut jatuh pada tanggal 20 Maret. Pencetus ide tersebut berasal dari Lembaga yang ada di India dan Perancis.
Habitat Burung gereja
Burung yang satu ini bisa kamu jumpai di mana-mana. Baik di daerah permukiman penduduk, daerah pertanian, maupun gudang-gudang yang masih dekat dengan lahan sawah ataupun pepohonan. Dapat dikatakan bahwa burung ini cukup dekat dengan manusia.
Dahulu kala, burung ini dapat ditemui di tiga benua yaitu Asia, Afrika, dan Eropa. Tetapi mungkin karena ukurannya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana, burung ini pun akhirnya menyebar ke Australia dan Amerika melalui perantara manusia.
Di Indonesia sendiri burung cokelat mungil ini banyak dijumpai di daerah barat dan tengah Indonesia atau lebih tepatnya di Bali, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Populasi Burung gereja
Menurut penelitian dari dataran Inggris ternyata populasi burung ini sudah merosot hingga 95%. Ada banyak faktor yang menyebabkan populasi burung ini berkurang baik factor alami atau bukan.
Untuk sebab alami, burung-burung ini banyak yang mati akibat dimakan oleh kucing. Kalau factor alami, penyebab berkurangnya populasi dari burung ini adalah karena pengaruh polusi udara, penggunaan peptisida di luar batas kewajaran dan habitat yang semakin berkurang.
Ciri-ciri Burung gereja
Walau burung yang satu ini mudah ditemui, tetapi mungkin sebagian besar dari kamu belum terlalu tahu dengan ciri-cirinya. Bisa jadi karena saat kamu hendak melihat lebih dekat, eh burungnya sudah pergi terbang menjauhi kamu.
Baca Juga : Burung Rangkong, Satwa Unik dan Menarik yang Wajib Kamu Tahu
Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan ciri-ciri dari burung yang satu ini. Baca baik-baik ya, siapa tahu bisa kamu cocokkan sendiri saat bertemu dengan burung ini di luar rumah.
1. Memiliki badan yang kecil
Nah mungkin badan yang kecil ini salah satu factor kenapa burung ini dapat dengan mudah dimangsa oleh kucing ataupun predator lainnya. Secara umum, memang ukuran tubuh dari burung ini hanya sekitar 14 cm atau kira-kira seukuran segenggam tangan orang dewasa.
Tetapi jangan salah, meski kecil tetapi tubuhnya berisi sehingga terlihat gempal. Hal ini yang terkadang membuat orang suka untuk melihatnya karena dianggap menggemaskan. Apalagi ditambah dengan paruh kecil yang ada di kepalanya.
2. Umumnya berwarna cokelat
Biasanya burung ini memiliki warna coklat sebagai warna yang mendominasi tubuhnya. Tetapi, kalau kamu perhatikan lebih detail akan ada bulu berwarna kelabu yang juga ada di tubuh burung ini.
3. Cepat berkembangbiak
Salah satu sebab dari banyaknya populasi burung ini adalah karena proses berkembangbiaknya relative cepat. Burung betina dapat menghasilkan hingga 6 telur sekali bertelur.
Waktu untuk mengeramnya juga tidak lama berkisar antara 10 sampai 12 hari dan semua telur akan menetas. Tetapi memang, tidak semua telur yang menetas tersebut dapat hidup hingga dewasa.
Dari 6 telur tersebut, mungkin hanya sekitar 2 sampai 3 burung saja yang dapat bertahan hingga dewasa. Sisanya akan mati sebelum beranjak dewasa.
Makanan Burung gereja
Sama seperti burung lainnya, makanan dari burung ini tidak jauh-jauh dari biji-bijian dan serangga kecil. Biasanya, pencarian makanan akan dilakukan oleh burung ini secara berkelompok.
Uniknya, mereka akan saling mengeluarkan kicau saat mencari makanan tersebut. burung-burung ini juga bisa saling berebut makanan dengan kelompok burung yang lain.
Keunikan Burung gereja
Mudah ditemui di mana saja bukan berarti burung yang satu ini tidak punya keunikan loh jika dibandingkan dengan burung-burung lain. Sebaliknya, banyak hal-hal unik yang mungkin kamu belum tahu tentang burung ini.
Penasaran? Cuss cari tahu apa saja keunikan burung mungil ini lewat tulisan di bawah ini.
1. Asal usul nama burung gereja
Ada enggak sih yang penasaran kenapa burung ini dinamai seperti itu? Ternyata hal tersebut disebabkan burung ini yang suka hinggap di bangunan-bangunan tinggi saat sedang melakukan migrasi.
Nah, zaman dahulu bangunan-bangunan yang tinggi biasanya merupakan gereja. Karena burung-burung ini membuat sarang di langit-langit bangunan gereja itulah akhirnya masyarakat menamai burung tersebut menjadi burung gereja.
2. Memiliki bau khas
Meski lucu dan menggemaskan karena ukuran tubuhnya yang mungil, tetapi burung yang satu ini ternyata memiliki bau khas yang tidak sedap kalau kamu dekati. Nah, mungkin kalau sesekali berpapasan kamu tidak akan terlalu memperhatikan bau burung ini.
Tetapi bagaimana kalau dia membuat sarang di atap rumah kamu? Tentu jadi cukup mengganggu kan.
Nah sebenarnya cara mengusir burung ini tidak sulit sih. Cukup dengan menaruh beberapa kapur barus di sarang burung sebagai alat pengusir maka mereka akan segera pergi karena tidak suka akan baunya.
3. Tidak takut dengan manusia
Mungkin karena memang sering berada di tempat yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat, burung ini jadi tidak takut dengan manusia. Mereka cenderung “bandel” sehingga jangan heran kalau mereka berani untuk membuat sarang di atap rumah kamu.
LIhat Juga : Burung Pipit – Ciri Ciri, Jenis, Harga, dan Fakta Unik
Tidak hanya itu saja. Saking tidak takutnya dengan manusia sesekali mereka juga berani untuk terbang masuk rumah loh. Buat yang suka dengan hewan tentu ini tidak menjadi masalah tetapi bagi yang tidak suka, kamu bisa mengusirnya dengan cara yang baik.
4. Sempat dicurigai sebagai pembawa virus
Kamu tentu tahu kan dengan flu burung yang pernah marak beberapa tahun yang lalu. Nah, karena kedekatan burung ini dengan manusia, burung mungil ini sempat dicurigai menjadi salah satu hewan yang menyebarkan virus tersebut.
Sayangnya dugaan tersebut belum dapat dibuktikan apalagi di Indonesia sendiri saat itu penelitian terkait burung ini masih belum digarap secara serius.
5. Penanda Lingkungan Bersih
Sering melihat burung ini berkeliaran di sekitar tempat tinggal kamu? Kalau iya, berarti kamu harus berbangga hati. Sebab, berarti tempat tinggalmu merupakan daerah dengan udara yang cukup bersih.
Memang sih belum ada penelitian resmi terkait hal ini sehingga sifatnya masih berupa dugaan. Tapi kalau dipikir secara sederhana, manusia saja akan rusak kesehatannya jika terkena polusi terus menerus apalagi burung yang kerjaannya terbang terus di langit.
Perawatan Burung gereja Agar Gacor
Beberapa tahun belakangan mulai banyak yang memelihara burung yang satu ini sebagai master favorit. Burung ini pun bisa didapatkan dengan mudah misalnya dengan membelinya di tempat jual beli hewan. Harganya pun beragam mulai dari ribuan hingga di atas seratus ribu.
Selain membelinya langsung, walau sedikit ribet tetapi ada juga sih yang mendapatkan burung ini dengan cara menangkapnya langsung. Nah, Buat kamu berniat atau sudah memelihara burung kecil ini coba ikutin tips di bawah ini ya biar dia cepat gacor.
1. Rawat dari kecil
Kalau kamu berminat memelihara burung ini karena hobi pribadi dan tidak mengharapkan kicaunya, maka membeli burung yang sudah dewasa tidak apa-apa. Tetapi jika kamu ingin burung yang kamu pelihara dapat berkicau, berarti kamu harus merawatnya dari anak burung.
Apalagi, burung yang masih berupa anakan akan lebih mudah dirawat karena dia belum memiliki sifat-sifat liar. Berbeda halnya jika kamu membeli burung dewasa karena kamu harus adaptasi mengajari mereka agar lebih jinak.
Selain itu mungkin kamu bertanya-tanya burung ini yang gacor jantan atau betina. Dua-duanya gacor kok. Hanya saja biasanya orang lebih suka suara betina dibandingkan yang jantan.
2. Jangan sembarang kasih makan
Walaupun burung ini mudah didapatkan, tetapi bukan berarti yang sudah kamu miliki bisa dipelihara secara asal-asalan ya. Bagaimanapun juga mereka adalah makhluk hidup yang harus dijaga salah satunya dengan tidak asal memberikan makanan.
Berikan makanan yang berkualitas baik untuk burung ini agar cepat gacor. Beberapa jenis makanan yang bisa kamu beri misalnya milet merah, milet putih, sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.
Berikan makanan tersebut selang-seling agar burung tersebut tidak bosan. Jika sedang tidak ada bahan makanan khusus untuk burung, sebenarnya tidak apa-apa kamu memberikan mereka remahan roti atau biscuit. Tetapi ingat, jagnan keseringan dan lakukan jika terpaksa.
3. Jangan lupa berikan pakan tambahan
Nah, selain makanan yang di atas tadi kamu juga bisa memberikan extra fooding (EF) kepada burung peliharaan kamu. Fungsi dari pemberian makanan tambahan ini yaitu agar kesehatan dari burung kecil ini terjaga karena kebutuhan gizinya terpenuhi.
Selain itu, performance dari burung mungil ini juga akan terjaga dengan tambahan pakan tersebut. Beberapa contoh pakan tambahan yang bisa kamu berikan adalah ulat hongkong, kroto, dan jangkrik. Tidak perlu sering-sering, dua kali sepekan juga sudah cukup.
4. Pelihara lebih dari satu burung
Mungkin sama dengan manusia yang merupakan makhluk social, kalau kamu hanya memelihara satu burung saja maka hewan tersebut tidak akan berkembang cepat. Beda halnya kalau kamu memelihara beberapa burung dalam satu waktu sekaligus.
Caranya, kamu pancing salah satu burung agar bersuara. Nantinya burung-burung lain yang terpancing juga akan ikut mengeluarkan suara sehingga mereka saling bersahutan satu sama lain.
Ada yang bilang, agar gacor burung satu ini bertahan lama kamu harus meletakkan burung di tempat yang berbeda sehingga mereka tidak bisa melihat satu sama lain. Jadi usahakan letak sangkarnya berjauhan jangan berdekatan.
5. Rutin melatih
Pengen punya burung gacor tetapi malas melatihnya? Yah.itu sama saja bohong. Kamu harus meluangkan waktu secara rutin untuk melatih burung-burung ini. Kalau kamu bekerja, usahakan sekitar 30 menit setiap pagi sebelum berangkat burung-burung ini dilatih.
Sebaiknya sih burung tersebut kamu latih tiap hari. Tetapi jika sibuk maka buatlah jadwal sepekan berapa kali kamu bisa melatihnnya. Jika yang kamu miliki hanya satu burung, kamu bisa loh memancing peliharaan kamu agar gacor dengan mendengarkan rekaman burung lain.
6. Mereka juga suka reward
Enggak hanya manusia saja yang suka diberikan hadiah tetapi hewan peliharaan juga pasti senang diberikan sesuatu atas usaha mereka. Misalnya, setiap kali burung ini mengalami peningkatan kemampuan kamu berikan makanan yang spesial berbeda dibandingkan biasanya.
Simak Juga : 6 Serba Serbi Burung Murai dan Sekilas Info Pengetahuannya
7. Jemur secara berkala
Engga Cuma manusia saja yang butuh sinar matahari tetapi hewan peliharaan kamu juga butuh loh. Oleh karena itu, jangan lupa agar setiap hari burung ini kamu jemur agar terkena sinar matahari.
Menjemur burung ini tidaklah lama, hanya sekitar 2 jam. Kamu cukup menaruh sangkar berisi burung di tempat yang terkena sinar matahari. Biar aman, jemurlah burung ini di tempat yang masih terjangkau oleh pandangan kamu ya.
8. Bersihkan burung peliharaan kamu secara rutin
Saat pertama kali mendapatkan burung ini, kamu wajib untuk membersihkannya. Meskipun burung tersebut dibeli di toko hewan tetapi kan kamu tidak tahu secara pasti apakah mereka bersih atau engga.
Apalagi kalau kamu mendapatkan burung ini dengan cara menangkap sendiri di alam liar. Pasti sudah banyak kotoran yang menempel di badan burung tersebut yang perlu kamu bersihkan agar hewan ini menjadi lebih nyaman.
Selain itu, kamu juga bisa buat jadwal tersendiri kapan burung-burung ini harus dibersihkan. Karena walaupun di dalam sangkar saja tetapi pasti ada kotoran yang tetap masuk ke dalamnya.
9. Sangkar yang nyaman
Kondisi dari tempat tinggal burung juga perlu kamu perhatikan. Belilah sangkar yang bagus agar burung betah tinggal di dalamnya. Karena jika tidak nyaman tentu hewan peliharaan kamu akan uring-uringan dan malah tidak mau gacor.
Baca Juga : Burung Nuri Jenis, Daftar Harga, Cara Merawat (Lengkap)
Selain itu, bersihkan sangkar secara berkala. Karena banyak makan otomatis kotoran yang dikeluarkan oleh burung yang satu ini juga banyak. Sehingga jika tidak kamu bersihkan sangkar tersebut akan penuh oleh kotoran.
Selain akan menimbulkan bau yang tidak sedap, hidup di tengah-tengah kotoran tentu tidak akan berdampak bagus bagi kesehatan peliharaan kamu.
Menarik kan mengetahui banyak hal tentang burung yang satu ini? Jika kamu sedang berjalan-jalan dan menemukan burung gereja sedang banyak berkeliaran di sekitar lokasi, enggak ada salahnya loh bermain bersama dengan cara memberikan mereka makanan.
Leave a Reply