Mengetahui dan mempraktikkan cara menanam buah naga merupakan hal yang menyenangkan. Pasalnya, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan dari budidaya buah naga ini.
Buah yang umumnya berwarna merah ini memiliki banyak khasiat sehingga harga jualnya juga lumayan tinggi.
Ada banyak sekali petani yang sukses dengan omset ratusan juta hanya dengan menanam buah naga. Padahal, modal awalnya hanya 300 ribu dan ternyata berkembang biak dengan cepat hingga ribuan pohon.
Bahkan, ada beberapa petani yang sudah membuka agrowisata buah naga karena memiliki lahan kebun yang luas.
Destinasi wisata kebun buah naga menjadi salah satu sumber penghasilan yang sangat menjanjikan. Kamu bisa terus-terusan mendapatkan uang dari keuntungan tiket masuk pengunjung.
Tertarik menanam buah naga di dalam pot? Cara ini ditujukan kepada kamu yang memiliki halaman rumah minimalis di tengah kota. Namun, menanam buah naga di pot dan di lahan tanah langsung memiliki teknik yang berbeda.
Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap.
Cara menanam buah naga yang benar
Menanam buah naga memiliki teknik yang khusus supaya cepat berbuah. Normalnya, buah naga akan berbuah setelah berusia 7-10 bulan. Namun, jika kamu menanam dengan proses yang asal-asalan, proses pembuahannya bisa bertahun-tahun atau bahkan tidak berbuah sama sekali.
Hal ini diakibatkan karena kurangnya pengetahuan atau mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah kadaluarsa di artikel budidaya atau buku-buku pdf gratis di internet. Berikut ini ada 8 cara budidaya buah naga yang baik dan benar di dalam pot.
1. Menyiapkan lahan penanaman
Salah satu kelebihan dari buah naga adalah kemampuan adaptasinya yang bisa tumbuh dimana saja. Dengan begitu, kamu juga bisa menanam sendiri buah naga di halaman rumah.
Sebelum membahas lebih lanjut, kamu bisa tentukan terlebih dahulu akan menanam dimana. Opsi yang bisa dipilih adalah di tanah lapang, di polybag, atau di pot. Semuanya bisa disesuaikan dengan kondisi rumahmu dan anggaran yang dimiliki.
Simak Juga : 8 Langkah Cara Menanam Bawang Merah (Agribisnis Potensial)
Selain itu, ada beberapa syarat tumbuh yang harus diperhatikan agar cepat bertunas, yaitu:
- Pilihlah lokasi yang terbuka dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
- Hindari lokasi penanaman yang terlalu teduh/gelap, terlebih lagi jika lahan penanamanmu diapit oleh gedung-gedung tinggi
- Tanah harus digembur dan diolah terlebih dahulu.
- Tanah harus terbebas dari tanaman-tanaman lain seperti rumput liar yang akan mengganggu proses pertumbuhan buah naga.
- Hindari tanah yang kondisinya terlalu basah karena akan mengakibatkan batang buah naga membusuk
- Lebih disukai tanah dengan kondisi sedikit berpasir dan porous.
- Lokasi dengan ketinggian 0 – 350 mdpl lebih disukai
- Daerah tersebut memiliki curah hujan sekitar 720 mm per tahun
- Daerah tegalan (ladang) juga cocok untuk dijadikan lokasi penanaman buah naga. Hal ini dikarenakan ladang memiliki sistem pengairan yang baik
2. Menyiapkan bibit
Sebelum menyiapkan bibit, kamu harus mengetahui dulu jenis buah naga mana yang akan kamu tanam. Pada umumnya, buah naga terdiri dari 6 jenis yang dibagi berdasarkan warnanya. Berikut ini akan dijelaskan 6 jenis buah naga beserta gambar agar kamu bisa membedakannya:
- Buah naga putih, ukurannya lebih kecil daripada buah berwarna merah dan beratnya sekitar 450-600 gram. Buah naga putih sangat cocok untuk kamu yang tidak terlalu suka manis, karena buah ini hanya mengandung gula sekitar 10-13% biks saja.
- Buah naga merah, secara fisik buah ini mirip dengan buah naga putih, namun warna merahnya lebih pekat. Daging buahnya berwarna merah gelap dan teksturnya lebih berair. Soal rasa, buah ini lebih manis dibanding yang berwarna putih.
- Buah naga kuning, merupakan buah naga dengan warna kulit kuning cerah dan daging berwarna putih. Ukurannya lebih kecil dibanding buah naga yang lainnya dan masih langka di pasaran.
- Buah naga orange, merupakan buah naga berwarna orange dengan daging berwarna merah. Buah ini masih sangat langka sehingga sangat susah untuk mendapatkan bibitnya. Bibit yang dijualpun kebanyakan masih berupa bijian, bukan stek batang.
- Buah naga hitam, merupakan buah naga hasil persilangan antara buah naga super merah dan pemberian pupuk hitam. Adanya persilangan ini membuat daging buahnya lebih pekat dan mengandung banyak betakaroten.
- Buah naga super merah, secara penampilan warna merahnya jauh lebih pekat dibanding buah naga merah. Tingkat kemanisannya juga melebihi buah naga merah, yaitu sekitar 12-18% biks. Jika dijual, buah ini yang paling banyak peminatnya.
Kebanyakan yang kita lihat adalah buah naga berwarna merah dan putih, namun buah naga berwarna kuning memiliki nilai jual yang paling tinggi di antara yang lainnya.
Meskipun rasanya sangat manis, namun rasa manis ini tidak akan membuat kamu diabetes. Kandungan gula alaminya malah akan meningkatkan daya tahan tubuh kamu dalam melawan berbagai serangan penyakit.
Setelah menentukan jenis buah naga mana yang akan ditanam, langkah selanjutnya adalah membuat bibitnya. Lalu, bagaimana cara membuat bibit buah naga?
Membuat bibit buah naga bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan dari biji (generatif) atau dari batang (vegetatif). Jika kamu menginginkan tanamanmu agar cepat berbuah, sangat direkomendasikan untuk memilih cara vegetatif (dari batang).
Berdasarkan pengalaman para petani, cara generatif memiliki hasil tanaman buah naga yang berbeda dengan induknya dan membutuhkan tempat penangkaran khusus saat proses penanamannya.
Berikut ini adalah cara membuat bibit buah naga yang benar dengan metode stek. Simak penjelasannya pada video dibawah ini yang disadur dari youtube.
Jika kamu merasa penjelasan dalam vidio di atas kurang jelas atau kurang detail, kamu bisa menyimak petunjuk teks prosedurnya. Simak teks prosedur yang baik dan benar berikut ini:
- Setelah membeli bibit batang yang bagus, potonglah batang yang memiliki panjang sekitar 80-120 cm, lalu sisakan 20%. Sisa ini ditujukan agar induknya tetap bisa tumbuh.
- Potong batang yang akan distek dengan panjang 20-30 cm.
- Bagian atas batang dipotong secara rata, sedangkan bagian bawahnya dipotong meruncing. Bagian runcing ini digunakan saat ingin menancapkan batang pada tanah.
- Untuk menghindari serangan hama, bagian bawah batang dicelupkan ke dalam fungisida
- Gunakan perangsang akar dan oleskan pada pangkal batang bagian bawah
- Tancapkan batang ke dalam tanah dengan kedalaman 5 cm
- Untuk melindungi dari panas matahari langsung, gunakan pelindung/penutup stek batang
Untuk hasil yang terbaik, pilhlah bibit yang paling bagus saat membelinya di toko agar keturunannya sama dengan induknya. Berikut ini ada tips untuk mendapatkan bibit buah naga yang baik:
- Sebaiknya pilihlah bibit yang sudah bertunas minimal empat
- Bibit sudah berusia minimal 2 bulan
- Tinggi bibit sekitar 50 cm atau lebih
- Batang berwarna hijau dan sehat, dan tidak terdapat tanda-tanda adanya penyakit/serangan hama
- Induknya sudah berbuah minimal 3 kali
3. Menyiapkan pot
Sebenarnya, buah naga bisa ditanam dimana saja, baik di kebun, dalam polybag, maupun di dalam pot. Jika kamu tertarik menggunakan pot sebagai wadah, maka untuk langkah pertama tanamkan biji buah naga dalam pot kecil terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan agar kamu fokus pada proses rangsangan akar. Setelah buah naga dirasa cukup besar, kamu bisa memindahkannya ke dalam pot yang lebih besar lagi.
Baca Juga : 7 Langkah Cara Menanam Anggrek (Cara Mudah Untuk Pemula)
Pot yang digunakan juga tidak bisa sembarangan. Ada banyak tipe pot dengan berbagai bahan yang dijual di pasaran. Sebaiknya, gunakan pot yang terbuat dari tanah liat karena bahan ini sangat bagus untuk proses pertumbuhan buah naga.
4. Tiang panjatan
Buah naga memiliki batang yang cukup tinggi namun rapuh, sehingga tidak kuat untuk menahan buah-buahnya yang berat. Hal ini disebabkan karena tanaman ini mirip seperti kaktus, yaitu menyimpan sejumlah air di batangnya.
Oleh karena itu, kamu diharuskan membuat tiang panjatan yang tingginya sekitar 1,5 meter untuk menopang dan menahan cabang-cabang batang agar tidak roboh.
Tiang panjatan ini bisa terbuat dari kayu atau beton yang kokoh. Karena umur buah naga sangat panjang, maka kamu wajib mengganti kayunya ketika sudah mengalami pelapukan.
Berikut ini akan dijelaskan cara membuat tiang panjatan:
- Ambillah kayu atau beton, lalu bentuklah seperti bisap pilar segiempat atau silinder.
- Ukurlah tiang agar memiliki diameter sekitar 20 – 35 cm dan tinggi 1,5 meter.
- Buatlah penopang pada bagian atas tiang panjatan dengan bentuk menyerupai tanda plus (+).
- Tambahkan ban motor bekas di penopang berbentuk tanda plus tadi
- Setiap tiang panjatan ditujukan untuk empat bibit buah naga. Jika kamu menanam lebih dari satu tanaman, maka atur jarak antar tanaman sekitar 3 meter. Jarak ini berguna agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup.
- Terakhir, buatlah saluran air/drainase dengan kedalaman 25 cm di antara barisan tiang panjatan
5. Membuat media tanam didalam pot
Setelah membuat tiang panjatan, maka langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam. Langkah-langkah membuat lubang tanam adalah sebagai berikut:
- Buatlah 4 lubang tanam di sekeliling tiang panjatan
- Masing-masing lubang berukuran sekitar 60×60 cm dengan kedalaman sekitar 25 cm
- Masing-masing lubang tanam diisi dengan media tanam. Media tanam yang baik dibuat dari campuran kompos, tanah, dan sekam padi dengan perbandingan 2 : 1 : 0,5
- Siramlah media tanam tersebut dengan air dan jangan sampai menggenang
- Diamkan lubang-lubang tanam ini hingga kering akibat sinar matahari
- Masukkan pupuk ke dalam pot biar cepat berbuah. Nama pupuk untuk buah naga adalah pupuk TSP dan masukkan pupuk ini sebanyak 25 gram setelah 2-3 hari.
- Pupuk lain yang bisa digunakan adalah pupuk alami berupa kotoran ayam yang sudah dicampur dengan tets tebu dan cairan empa. Pupuk ini berguna agar batang buah naga yang rapuh menjadi kuat.
- Pemberian pupuk ini juga memiliki teknik khusus, yaitu dengan cara melingkari tiang panjatan dengan jarak 10 cm dari tiang.
- Diamkan selama satu hari, lalu setelah itu kamu bisa menanaminya dengan bibit buah naga
Selain media tanam berupa tanah, kamu juga bisa membudidayakan buah naga secara hidroponik menggunakan teknik wick system. Uniknya, kamu tidak perlu menggunakan tanah sebagai media tanamnya, melainkan menggunakan air.
Baca Juga : Cara Menanam Tomat Agar Berbuah Banyak
Jika kamu menanam buah naga dengan biji, kemungkinan buahnya akan lama sekali besarnya. Sebagai solusi, kamu bisa menanam buah naga di pot dengan stek batang agar buahnya cepat besar.
Berikut ini cara-cara yang bisa kamu lakukan jika ingin menanam buah naga secara hidroponik:
- Lakukan penyetekan batang pada bibit buah naga selama kurang lebih 3 bulan
- Gunakan media sekam bakar dicampur cocopeat dengan perbandingan 1:1, agar memudahkan kamu mencabut stek batang ke pot yang lebih besar
- Untuk sumbu, gunakan kain flanel yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran pot
- Tancapkan tiang panjatan berukuran mini ke dalam pot menggunakan pipa paralon berukuran 1 inchi.
- Balut pipa menggunakan batang pisang kering agar akarnya terikat kuat pada tiang panjat.
- Berikan pupuk AB Mix pada tanaman buah naga di pot agar cepat berbuah.
- Kamu tidak perlu menyiraminya setiap hari karena kebutuhan nutrisi sudah diberikan oleh pupuk AB Mix
Mengingat buah naga merupakan tanaman yang berat, instalasi hidroponik sebenarnya kurang direkomendasikan.
Selain itu, buah naga merupakan tanaman yang panen sedikitnya setahun sekali (parennial crops) sehingga akan lebih baik jika ditanam langsung di tanah.
Buah naga juga merupakan tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air dengan kadar yang banyak, sehingga tidak cocok jika tanaman ini terus-terusan terendam air.
6. Penanaman bibit
Setelah semuanya siap, tiba saatnya untuk penanaman bibit ke dalam lubang tanam. Setiap lubang tanam diisi dengan 4 bibit buah naga. Setelah itu, timbun semuanya dengan tanah hingga dirasa cukup padat.
Ikat keempat batang buah naga hingga menyatu dengan tiang dan diamkan selama beberapa hari hingga tingginya mencapai 20-30 cm.
Setelah tanaman ini memiliki cabang, potong semua tunasnya dan sisakan hanya 1 aja. Hal ini berguna agar pohon buah naga bisa cepat tumbuh ke atas. Buah naga boleh bercabang banyak hingga 5 cabang.
7. Pemeliharaan
Setelah usia buah naga mencapai 3 minggu, kamu bisa membuka pelindung/penutupnya karena tunas sudah mulai tumbuh. Ketika tunas sudah mulai tumbuh, tanaman ini sudah siap terkena matahari langsung.
Ketika usia buah naga sudah mencapai 2-3 bulan (tingginya sekitar 50-80 cm), maka pindahkan tunas ini ke tuang panjat. Jika lebih dari 3 bulan ternyata tunas tersebut masih kecil atau tingginya dibawah 50 cm, maka bisa dipastikan bibit tersebut gagal untuk tumbuh.
Berikut ini ada tips pemeliharaan buah naga dalam pot yang benar:
- Agar tanaman buah naga dalam pot cepat berbuah, siramilah secara rutin minimal 2 kali sehari, yaitu saat pagi dan sore hari. Jangan terlalu becek atau menggenang karena akan membuat batangnya membusuk.
- Setelah tanaman buah naga cukup dewasa, kamu bisa memotong tunas yang kira-kira sudah mulai membusuk atau terkena penyakit.
- Tunas yang sudah dipotong tadi ditimbun ke dalam tanah. Hal ini dilakukan agar tunas yang sudah mulai rusak ini tidak menular ke tunas yang lain.
- Potonglah cabang buah naga yang sudah berbuah hingga 4 kali untuk dijadikan bibit baru, dan sisakan seperlunya.
- Buah naga yang tidak pernah dipangkas akan membuat tanamannya memerlukan tenaga ekstra untuk membuat daun, bukan untuk berbuah.
- Pemupukan wajib diberikan pada tanaman buah naga agar berbuah lebat. Lebih disukai menggunakan pupuk kandang yang sudah matang (diolah) dan tambahkan nitrogen agak banyak
- Setelah buah naga cukup dewasa, berilah pupuk dengan unsur P dan K yang banyak, dan hindari menggunakan pupuk urea karena akan membuat batangnya membusuk
- Setiap tiang buah naga diberi pupuk dengan dosis 5kg.
- Jangan lupa untuk rutin membersihkan gulma dan membasmi hama seperti bekicot, ulat, cendawan, dan kutu putih. Pembasmian hama bisa dilakukan dengan menambahkan biopestisida buatan pada tanaman.
- Biopestisida buatan bisa dilakukan dengan cara mencampur daun pahitan, air, dan limbah tembakau dengan perbandingan 1:1:2 dan didiamkan pada wadah selama 1 bulan. Setelah itu, larutan ini sudah siap pakai.
8. Pemanenan
Setelah menunggu proses pembuahan selama berbulan-bulan, akan tiba saatnya proses pemanenan. Biasanya, buah naga akan panen ketika sudah berusia 8-10 bulan. Jika kamu jago dalam merawatnya, bisa jadi buah naga kamu panen di usia 5 bulan.
Pada umumnya, buah naga yang matang/masak berukuran sekitar 400-700 gram. Buah ini dianggap sudah masak ketika warnanya sudah merah pekat secara penuh. Jarak antara bunga dengan buahnya adalah 35 hari.
Setelah dirasa sudah masak, kamu bisa memetik buah nagamu yang sudah panen ini.Hasil panen ini bisa kamu manfaatkan dengan menjualnya atau menikmatinya sendiri di rumah bersama keluarga.
Setelah dipetik, buah naga bisa tahan sekitar 10 hari lamanya. Namun, jika kamu memasukkannya ke dalam kulkas, buah ini bisa tahan selama 1 bulan. Dengan daya tahan yang lebih lama, kamu akan mudah dalam menjualnya/menikmatinya.
Tahukah kamu, bahwa buah naga memiliki banyak sekali khasiat dari buahnya? Rasa manis yang dikandung buah naga ternyata mengandung 3 kali lipat vitamin C daripada wortel.
Selain itu, zat betakaroten yang terkandung di dalam buah naga ini juga baik untuk kesehatan mata, kanker, dan serangan jantung.
Dengan semua keuntungan ini, tak heran jika buah naga memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Sangat cocok untuk kamu yang ingin memiliki bisnis sampingan atau tambahan penghasilan.
Untuk mempercepat proses panen, kamu bisa menambahkan cahaya buatan pada daerah lokasi penanamanmu.
Menurut penelitian di Filipina, buah naga di dalam pot pun bisa cepat berbuah dengan tambahan cahaya buatan.
Intinya, tanaman buah naga membutuhkan cahaya yang banyak, dan hal tersebut tidak harus dari sinar matahari saja. Kamu bisa menambahkan sumber-sumber cahaya yang lain seperti lampu rumah pada saat malam hari.
Simak Juga : 5 cara menanam sirih merah yang benar agar daun tumbuh besar
Sekitar dua bulan setelah panen, buah naga tetap harus diberi pupuk kembali biar cepat berbuah kembali. Namun, pupuk tersebut harus dicampur dengan 200 kg kapur pertanian.
Jika kamu mengalami masalah berupa gagal panen atau buahnya tidak tumbuh sama sekali, kamu bisa mengevaluasi dan memperhatikan kembali lahan penanaman, proses penanaman, dan pemeliharaan yang sudah dijelaskan tadi di atas.
Praktikkan semua tips dan langkah-langkah yang sudah dijelaskan dengan hati-hati. Diperlukan ketekunan dan kesabaran supaya berbuah lebat.
Leave a Reply