• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Puisi Ayah

Puisi Ayah

Ayah merupakan seseorang yang rela banting tulang agar keluarganya bisa hidup enak dan layak serta selalu membela kita di depan orang yang menyakiti kita. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih, selain dengan kata-kata kita juga bisa membuat dan membacakan puisi ayah.

Puisi ayah merupakan kumpulan kata-kata yang telah dirangkai untuk menjadi sebuah karya yang indah. Sebagai orang tua, sosok ayah merupakan sosok yang tak kalah penting dengan ibu kita. Kita tidak akan mungkin bisa membalas segala jasa pengorbanannya selama ini.

Meskipun begitu, kita bisa mempersembahkan puisi ayah untuk ayah kita sebagai ucapan rasa terima kasih kepada beliau.

Nah, ingin lihat contoh puisi ayah yang bisa dibacakan untuk beliau? Atau bahkan ingin lihat puisi ayah tentang curahan hatinya? Yuk, simak contohnya!

Daftar Isi

  • Bunda
    • “Untuk Ayah dan Ibu”
    • “Kelanaku”
    • “Ayah Segalanya Untukku”
    • “Ayahku Pahlawanku”
    • “Dari Hati Untuk Pahlawan Hidupku”
    • “Pelita Hidup”
  • Yang Sudah Meninggal
    • “Kehilangan”
    • “Merindukan Ayah”
    • “Puisi Ayah yang Telah Tiada”
    • “Rindu di Antara Hujan”
    • “Saat-Saat Bersama Ayah”
  • Untuk Anak Perempuannya
    • “Putriku, Mutiaraku”
    • “Puisi Untuk Anak Gadisku”
  • Untuk Anak Lelakinya
    • “Untuk Anak Lelakiku”
    • “Sebuah Pesan”

Bunda

Kita semua tahu bahwa ayah dan bunda memang sosok penting dalam hidup kita yang tidak akan tergantikan oleh siapapun. Perhatian dan pengorbanan mereka yang tercurah pada kita tidak akan ada yang bisa menggantikan.

Buat kalian yang ingin memberikan mereka berdua satu puisi sekaligus, inilah beberapa contoh puisi ayah dan ibu yang singkat dan maknanya:

“Untuk Ayah dan Ibu”

Untuk Ayah dan Ibu

Ayah… Ibu…

Walau sering aku mendurhakaimu

Kau tetap tersenyum

Ayah… Ibu…

Kau peras keringatmu

Hanya untuk buatku bahagia

Ayah… Ibu…

Aku berjanji

Aku berdoa

Selalu berusaha semampuku

Bahagiakanmu di masa tuamu.

Puisi di atas merupakan puisi ayah dan ibu yang mengekspresikan rasa terima kasih karena telah selalu berusaha membahagiakan dan ada sebaris doa untuk ayah dan ibu agar mereka selalu bahagia di masa tuanya.

“Kelanaku”

Kelanaku dan ayah

Maaf, Ibu

Setengah nafasmu yang kupinjam

Belum dapat kukembalikan

Angan-angan belum rela

Mengantarku pulang

Maaf, Ayah.

Setengah tenaga yang kau berikan

Masih dengan bangga kugunakan

Memikul setangkai demi setangkai

Harapan

Ampun, Ibu

Ampun, Ayah

Aku masih anakmu, bukan?

Jangan pelihara kekhawatiran!

Nah, kalo puisi di atas merupakan curahan hati permintaan maaf dari anak rantau yang belum sempat untuk pulang.

Dalam puisi tersebut, sang anak mengatakan bahwa ayah dan ibunya tidak perlu khawatir karena menunggu kepulangannya.

Pahlawanku

Ayah merupakan sosok yang kita kenal sebagai pahlawan, terlebih bagi kita sebagai anak-anaknya. Ayah akan selalu melindungi kita dan rela berkorban demi anak-anaknya. Hingga kapanpun, tidak ada yang bisa menggantikan posisinya.

Buat kalian yang ingin menyampaikan rasa terima kasih pada ayah atas perjuangan dan pengorbanannya kepada kita, inilah beberapa contoh puisi ayah untuk mengungkapkan terima kasih:

“Ayah Segalanya Untukku”

Ayah Segalanya Untukku

Ayah…

Beribu kata telah kau ucapkan

Beribu cinta telah kau berikan

Beribu kasih telah kau suguhkan

Hanya untuk aku… anakmu…

Ayah…

Kau ajarkan aku tentang kebaikan

Kau tunjukkan aku tentang arti cinta

Kau jelaskan aku tentang makna kehidupan

Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang

Ayah…

Betapa mulianya hatimu

Kau korbankan segalanya untukku

Kau banting tulang hanya untukku

Aku berjanji akan tulusnya hatimu

Bahwa aku akan selalu menjagamu

Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku

Terimakasih Ayah untuk semua kasih sayangmu…

“Ayahku Pahlawanku”

Ayahku Pahlawanku

Ayahku

Mencari Nafkah Setiap Hari

Dalam Kepenatan Dunia

Yang Tiada Akhir

Pagi Yang Terang Memulai Pekerjaan

Siang Dalam Perjalanan

Malam Berujung Baru Jumpa

Dengan Wajah Sayu Sisa Tenaga

Semua Itu Menjadi Investasi Untuk Keluarga

Untuk Masa Depan Anak-Anak

Dan Istri Yang Menanti Setiap Hari

Tanpa Basa Basi Dan Itungan Pasti

Ayahku Pahlawanku

Tantangan Hidup Silih Berganti

Kadang Menantang

Dengan Suasana Tak Terkendali

Semua Itu Menjadi Aktivitas Sehari-Hari

Tanpa Istirahat Yang Lebih

Menuai Risky Yang Hakiki

Untuk Anak Istri Setiap Hari

Ayahku Pahlawanku

Tanpa Kering Keringatmu

Mengabdi Negeri Ini, Menuai Hasil Yang Masih Misteri

Menjadikan Hidup Ini Semakin Tiada Tanding

“Dari Hati Untuk Pahlawan Hidupku”

Dari Hati Untuk Pahlawan Hidupku

Meski suaramu

Tak semerdu nyanyian lembut seorang ibu

Kau membingkaiku dengan nada nada ketulusan

Yang mengantarkan hatiku

Menuju lembah tinggi

Bernama kedamaian

Meski sentuhanmu tak selembut belaian suci seorang ibu

Namun dengan dekapanmu

Ku terhangatkan dengan kasihmu

Ku terlenakan

Dengan cintamu

Tangisku berderai

Kala ku ingat ucapan indahmu menimangku

Kala ku sentuh tubuh letihmu menjagaku

Seperti karang menjaga debu pasir

Kau jaga aku

Kau lindungiku

Dari kotoran raga dan jiwa yang kan basahiku

Kau rela di terpa deburan buih

Yang berlalu

Demi aku

Demi anakmu. . .

Seakan tak pernah lelah

Kau hapuskan tetes air mataku

Seakan tak pernah bosan

Kau redamkan aku dari tangisan

Ku urai hati ini

Untukmu

Untuk segalanya yang tlah kau labuhkan pada dermaga hidupku

Hanya sebentuk puisi

Dari ketulusan hati

Untukmu bapakku

Terima kasih.

“Pelita Hidup”

Pelita Hidup

Ijinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi

Berayun di lengan tanganmu yang kokoh

Merasakan damai hidup yang tak terganggu

Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu

Merasakan terang dunia meski malam telah tiba

Teduh kedamaian kau sajikan

Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit

Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua

Desah nafasmu kembali tak terdengar berat

Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda

Aku mohon kau tetap ada

Bersama denganku seperti hari lalu

Memeluk erat menghujani dengan kecupan penawar sakit

Ayah merupakan sosok penting yang jasanya tidak bisa dilupakan. Karena jasa-jasanya yang besar, beliau sering disebut sebagai pahlawanku. Agar satu keluarga bisa hidup dengan enak, beliau rela bekerja keras.

Lihat juga: 16 Contoh Puisi Alam (Mewakili Perasaan Naturalis)

Yang Sudah Meninggal

Sampai kapanpun, ayah kita akan tetap menjadi ayah kita. Pengorbanan dan perjuangannya tidak akan bisa

tergantikan oleh siapapun dan apapun. Meskipun nanti beliau telah meninggal dunia, beliau akan tetap punya tempat spesial di hati kita.

Sudah meninggal bukan berarti anak tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih ataupun mencurahkan kerinduan. Di bawah ini merupakan beberapa contoh puisi ayah yang merupakan curahan hati dari anak untuk ayah yang sudah meninggal.

“Kehilangan”

Kehilangan orang tercinta

Ayah,

Kehilanganmu seperti aku kehilangan dunia

Seperti aku kehilangan seluruh daya

Seperti aku kehilangan separuh jiwa

Ayah,

Dari keringatmu aku hidup

Dari tanganmu aku makan dan minum

Dari nasehatmu aku menjadi manusia

Ayah,

Kepergianmu memukul hatiku

Kepergianmu mencabik jiwaku

Kepergianmu meruntuhkanku

Ayah,

Semoga engkau berbahagia di sana

Semoga engkau tenang di surga-Nya

Semoga amalanmu diterima oleh-Nya.

“Merindukan Ayah”

Merindukan Ayah

Aku menyusuri jalan-jalan

Dimana kita sering pergi bersama

Aku menyusuri tempat-tempat

Dimana kita bersenda gurau bersama

Ku ingin selalu bersamamu, Ayah

Aku ingin selalu menjaga dan melindungimu

Aku ingin engkau tahu

Bahwa aku selalu mencintaimu

Langkah berat menyusuri jalan-jalan itu

Aku menyusurinya sendirian tanpamu

Aku melangkah dengan gontai

Mengingat segala cita-cita belum terwujud bersama

Namun suatu saat kita akan dipertemukan kembali

Kita akan bersatu kembali di surga-Nya

Kita akan tertawa bersama-sama lagi

Dan kita akan bahagia bersama lagi.

Aku merindukan ayah

Aku kirimkan rinduku

Bersama dengan doaku

Untukmu, Ayah, pahlawan hidupku.

“Puisi Ayah yang Telah Tiada”

Puisi Ayah yang Telah Tiada di dunia

Ayah..

Tak terasa begitu cepat waktu berlalu

Tiga tahun sudah aku tak melihatmu

Sungguh sangat kurindukan masa-masa seperti dulu..

di saat kau ada di kehidupanku

Meskipun kini kau jauh ada di sana..

Aku yakin kau sedang bahagia

Karena telah melihat anakmu ini tumbuh besar menjadi sosok pribadi sepertimu Tegas, berwawasan, dan berjiwa kasih.

Kini hanya do’a yang bisa kuberikan dan selalu kupanjatkan untukmu

Aku menyayangimu.. Selalu

Ayah..

Takut rasanya saat mengingat masa lalu bersamamu

Setiap kuingat.. air mata ini selalu tak mampu kubendung

Tangis ini karena kerinduanku padamu

Rindu akan kasih sayangmu

Rindu akan tutur katamu

Rindu akan semua yang ada pada dirimu

Tapi apalah dayaku

Semua telah berlalu

Kini hanya bisa kukenang jasa kebaikanmu

Dan menuruti semua nasihatmu

Ayah…

Do’aku akan selalu mengiringi perjalananmu

Semoga tuhan membalas kebaikanmu selama ini

Aku selalu menyayangimu.

“Rindu di Antara Hujan”

Rindu di Antara Hujan

Tetes demi tetes air langit membasuh wajahku

Membasahi tanah yang telah kering

Bulir itu terpecah saat membentur bumi

Setiap tetesnya mengandung rindu yang terpendam

Tak dapat ku cegah segala rasa rindu yang kian mendesak

Ingin segera kucurahkan atau sekedar ku ucap

Mataku menerawang pada masa laluku

Dimana aku dengan tanpa segan melompat pada punggung tegapmu

Dimana aku dengan lantang meminta mainan kepadamu

Tersenyum aku dalam lamunanku

Masih teringat jelas rahangmu yang menjadikanmu semakin tampan

Masih pula ku rekam suara tegasmu namun penuh kasih

Atau tentang kekarnya tanganmu yang dengan mudah menggendongku

Atau sekedar menaikkan ku pada kursi yang tinggi

Aku mengingatnya…

Mulai deras tangisanku karenamu…

Ayah…

Aku menitipkan rinduku padamu dari tetes hujan

Tak usah khawatir, aku baik-baik saja disini

Tak perlu kau cemas aku disini selalu tersenyum

Berbahagialah ayah…

Allah akan selalu menjagamu dalam tidur lelapmu

Kita akan berbahagia selalu nantinya…

“Saat-Saat Bersama Ayah”

Saat-Saat Bersama Ayah kita

Waktu berjalan begitu cepat

Menikam waktu dan kenangan yantg kugenggam bersama ayah

Bermain dengan puisi biru saat aku beku

Hilang kosong di tangan, raib.

Seandainya waktu sedikit tahu

Tahu bahwa hatiku teramat menyayangi ayah

Aku tidak akan kehilangan seperti ini

Seperti puisi kehilangan baris.

Kenangan begitu banyak berputar di otakku

Saat bermain hujan saat memancing

Kenangan itu masih menyatu dengan kenyataan

Kenyataan yang tiada berhenti mempermainkanku.

Merasakan kerinduan terhadap ayah yang telah meninggal merupakan hal yang wajar. Namun, jangan sampai ini jadi hal yang akan membebani pikiran kalian ya! Cukup doakan saja untuk mereka yang telah meninggal akan tenang di alam sana.

Baca juga: 12 Puisi Ibu yang Menyentuh Hati (Patut untuk Dibaca)

Untuk Anak Perempuannya

Selain kita sebagai anak perempuannya, ayah juga pastinya memiliki curahan hati kepada anak perempuannya yang beliau sayangi dan lindungi sejak kecil. Curahan hatinya tidak selalu diungkapkan lewat kata-kata, tapi juga bisa lewat puisi ayah untuk anak perempuannya.

Di bawah ini merupakan beberapa contoh puisi ayah untuk anak perempuannya yang akan selalu dilindungi sampai kapanpun.

“Putriku, Mutiaraku”

Putriku, Mutiaraku

Sang surya tersenyum indah di awal pagi

Sambut wewangi bunga di taman sari

Hembusan bayu menyentuh malu-malu

Tergerai hijap biru sewajah ayu

Dedaun angka tanggal dari reranting di pagi ini

Terjejak langkah duapuluh tahun selami sang fana di serambi bumi

Dalam mengais jati diri

Di antara seribu teka-teki

Yang berdiri tegak dengan pedang tantangan kehidupan yang hakiki

Melangkahlah dengan keanggunanmu, putriku

Kalahkan rintangan dengan huruf bijakmu

Sentuhlah dengan jemari lembutmu

Bahagia kan menyambut tawa lepasmu

Dulu, kamu putri kecilku

Kini, kamu mutiara hatiku

“Puisi Untuk Anak Gadisku”

Puisi Untuk Anak Gadisku

Kau cintaku dalam segala

Kau mentariku dalam gulita

Hadirmu yaitu cahaya keluarga

Kau satu-satunya..

Perempuan penerusku

Hanya doa untukmu

Di stiap.napas cintaku

Kupanjatkan kepada Allah Azza wa jalla

Tuk hadirkan pasangan hidupmu

Yang terbaik untukmu selamanya

Bukan cinta semasa semata

Bukan juga cinta fatamorgana

Tuk hidup selamanya

Menuju nirwana Allah Azza wa jalla..

Aamiin..

Lihat juga: 17 Puisi Hujan untuk Melukiskan Perasaan (Menyentuh Hati)

Untuk Anak Lelakinya

Nah, selain anak perempuan, ayah juga pasti menyayangi anak lelakinya. Meskipun menyayangi dengan cara yang berbeda, tetapi pasti ayah juga menyayangi anak lelakinya. Inilah beberapa contoh puisi ayah untuk anak lelakinya:

“Untuk Anak Lelakiku”

Untuk Anak Lelakiku

Jika suatu hari nanti kau telah bergelar lelaki dewasa

Jangan lupa waktu kecil kau pernah bermain bersama mama

Jika suatu hari nanti kau telah jatuh hati

Jangan lupa ada adat yang perlu kau batasi

Jika suatu hari nanti kau telah bergelar suami

Jangan lupa ada wanita lain yang lebih dulu kau cintai

Jika suatu hari nanti kau sudah bergelar ayah

Jangan lupa kau pernah hidup dalam dakapan kasihnya!

Jika suatu hari nanti kita perlu berpisah

Jangan lupa detik detik indah ketika kita bersama

Jika suatu hari nanti kau resah gelisah

Jangan lupa di bahu mamalah kau rebahkan semua

Jika suatu hari nanti kau perlu memilih dua persimpangan yang payah

Jangan lupa di mana jalanmu bermula

Jika suatu hari nanti cintamu kecundang

Jangan lupa ada cinta lain Yang Lebih Utama!

Jika suatu hari nanti kau terasa ingin menangis

Jangan lupa suatu ketika dulu mamalah yang memujukmu

Jika suatu hari nanti kau diuji dengan kerinduan

Jangan lupa mengenang ayah dan mama dalam doa dan harapan!

“Sebuah Pesan”

Sebuah Pesan untuk anak

Anakku

Tumbuh besarlah

Seiring bertumbuhnya

Pengalaman dan perasaanmu

Maaf

Terkadang, saya sibuk siapkan bekal

Hingga saya lupa

Berbagi kisah dan kasih denganmu

Pilihlah jalanmu

Tugasku memberi tahu

Jalan terbaik untuk dituju

Dan aku, sudah lakukan itu

Berdiri tegaklah

Dengan kakimu

Berjalanlah dengan semangat

Sesuai tujuanmu

Tugasku telah usai

Terima kasih buah hati

Telah mengizinkanku menikmati

Perjalanan penuh arti

Ketahuilah

Setiap detik bersamamu

Adalah waktu terbaik

Dalam hidup ini

Baca juga: 15 Puisi Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Menyentuh Hati)

Itulah kumpulan contoh teks puisi ayah yang menyentuh hati. Contoh-contoh puisi di atas bisa dibawakan untuk ayah dan bunda ataupun sekadar melukiskan perasaan yang belum tercurah kepada ayah tercinta.

Doa untuk ayah yang sudah meninggal juga bisa kalian sampaikan lewat puisi ayah. Lewat contoh di atas, kalian sebagai anak bisa mengetahui isi hati ayah kalian yang selama ini belum tersampaikan.

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com