• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Puisi Hujan

Selain senja, hujan seringkali menjadi momen yang memberikan kenangan tersendiri bagi sebagian orang. Entah itu momen romantis ataupun rindu. Oleh karena inilah, banyak orang yang menciptakan puisi hujan.

Baik deras maupun gerimis, keduanya membawa rindu bagi sebagian orang. Pagi hari, siang hari, sore hari, maupun malam hari, semuanya menciptakan suasana romantis bagi sebagian orang.

Buat kalian yang ingin melukiskan suasana hati kalian dengan puisi hujan, di bawah ini merupakan kumpulan contoh puisi hujan.

Daftar Isi

  • Puisi Hujan Malam Hari
  • Puisi Hujan Pagi Hari
  • Puisi Hujan Siang Hari
  • Puisi Hujan di Sore Hari
  • Puisi Hujan di Bulan Juni
  • Puisi Hujan Romantis
  • Puisi Hujan dan Rindu

Puisi Hujan Malam Hari

puisi hujan

Buat kalian nih, yang suka mengenang momen romantis dan rindu di malam dingin saat hujan turun, barangkali contoh puisi hujan pendek di bawah bisa mewakili perasaan kalian. Judulnya sama, tapi isinya beda lho!

“Hujan Malam Ini”

Kepergianmu seakan merenggut isi hatiku
Dari kuntum rindu hingga benci kau rangkai menjadi satu
Lalu dengan tenang kamu buang ke hamparan biru
Ya, sebuah tempat yang tak mungkin aku tuju

Bila mungkin, aku ingin kembali ke masa kita dulu
Dan mengubah takdir hingga tak mengenal kamu
Daripada harus cumbu mesra tanpa miliki ragamu, aku bisa apa?
Sejuta sesal tak akan membuatmu rekah lagi padaku

Saat hujan seperti malam ini, sendiriku semakin pekat saja
Dia seperti kamu dulu, semakin erat bila hujan tiba
Sendiriku di antara rindu dan benci, mengambang tenang di antara keduanya
Begitu tenang, hingga rekan bibir perempuan lain seakan tak bermakna

“Hujan Malam Ini”

Hujan malam ini
menetes dari pipimu
mengalir di pelupuk sunyi
membasahi detak waktu

Jejak-jejak
menulis sajak
di hujan malam ini
air matanya sendiri

Barangkali matamu dan mata hujan
adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan
serupa api kepada abu
seperti aku kepada kamu.

Puisi Hujan Pagi Hari

puisi hujan di pagi hari

Hujan yang turun di pagi hari juga memiliki kenangan tersendiri bagi sebagian orang. Buat kalian yang ingin menikmati hujan di pagi hari, kalian bisa sambil membaca puisi hujan yang melukiskan perasaan dan isi hati kalian lho!

“Ingin Kutuliskan Puisi”

Setiap kali hujan turun
Rintik-rintik seperti pagi ini,

Entah mengapa
Tiba-tiba ingin kutuliskan
Sebuah rasa, di dalam jiwa.

Bahwa perlahan-lahan
Ada rasa bahagia,
Turun memenuhi dada.

“Hujan Ini Begitu Hening”

Dan bila hujan tiba
Seperti di pagi ini,
Maka aku merasa
Sebuah keheningan di dalam sana.

Hening, hening sekali
Sehingga aku bisa merasa
Seulas bahagia, meski kecil
Meski mungil…

Tapi bahagia itu ada.

Maka
Ketika hujan tiba
Aku, aku selalu bahagia.

“Hujan Ingin Mengingatkanku Padamu”

Tahukah kamu
Bahwa jauh di lubuk hatiku
Ada sebuah kenangan yang kusimpan,
Rapi – serapi-rapinya.

Dan hanya kubuka
Saat hujan bergerenyai
Seperti di pagi yang mulia ini.

Saat kusentuh,
Kenangan itu membuncah
Membawa bayang-bayang indah
Tentang kamu, kamu dan senyumannya
Yang tak pernah bisa kulupakan.

Lalu tiba-tiba
Kenangan itu mengajakku
Masuk kembali, ke masa lalu.

Baca juga: 15 Puisi Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Menyentuh Hati)

Puisi Hujan Siang Hari

puisi hujan

Siang hari memang identik dengan matahari yang terik dan cuaca yang sangat cerah. Cocok untuk beraktifitas di luar rumah. Namun, hal ini tidak memungkiri bahwa hujan akan sangat mungkin untuk turun di siang hari.

Buat kalian yang kedapetan hujan di siang hari dan memutuskan untuk tetap di rumah menikmati suasana hujan, ini ada contoh puisi hujan yang bagus untuk melukiskan suasana hati kalian:

“Hujan di Siang Hari”

Dari rintik yang membasahi bumi semakin lama semakin deras
Aku menikmati sensasi rasa yang begitu menyamankan
Dari rintik-rintik yang bergulir semakin lama
Semakin menjadi tetesan buliran kristal dan membasahi tubuh ini

Hujan di siang hari…
Tak bisa membuatku berkutik
Hanya bisa melewatinya dan menikmatinya
Tak ada cakap dan tak ada ceria
Hanya desahan nafas malas yang keluar dari panca indera pembauan

Semua akan terlewatkan karena hujan di siang hari

Puisi Hujan di Sore Hari

Hujan di sore hari juga seringkali membawa suasana yang berbeda-beda bagi setiap orang yang mengalaminya. Nih, puisi berjudul “Hujan Sore” juga bisa kok mewakili perasaan kalian!

Nada mesra air memecah selimut bumi
Hilir berceloteh menelanjangi sepi
Sekali angin duduk di pangukuan jendela
Semilir rindu menerjang asa

Nada mesra air mengusik celah syurgawi
Berlari, bernyanyi, dan saling mendahului
Hanya mencari tanjung harapan sembunyi
Membungkam senja tak sadarkan diri

Rindu menuai cengkram paling kuat
Bak hempasan melukai batu konglomerat
Pelangi yang tak diharapkan jaraknya
Pelangi yang tak diharapkan leburnya

Kilatan khayal mengusik kornea
Alunan doa terpancar ke nirwana
Cahaya pelita perlahan sirna
Menyatukan bayangan, berakhir di telaga.

Ada contoh lain juga nih! Kalian bisa coba baca, siapa tahu mewakili perasaan dan suasana hati kalian!

“Di Saat Hujan di Suatu Sore”

Ditabur hujan kesunyian sore ini
menderas pada getar kata
sajak-sajak ditulis menepis sepi
melebur jarak dirinya

bunga-bunga tumbuh
di antara jendela, kursi, dan meja
pasti dikenalnya rindu
merekah pada nafasmu

ujung-ujung jari yang sedari dulu
–menyentuhnya
melebur pada detak waktu

hujan kesunyian,
tidakkah kau dengar puisi
suara sepi
pada pertemuan ini

sajak yang ditulis tak pernah terbaca
sebab rindu selalu membuat kita lupa

lalu, kembali
hujan menulis puisi –lagi
di setiap rintiknya
di antara jendela, kursi dan meja
– tentang bunga-bunga

dan begitu saja
pada suatu sore ini
hujan yang menderas
sajak-sajak yang tak terbaca

hingga sampai pada sunyi
aku masih sendiri
di kursi ini
berteduh pada puisi
dari hujan sore ini.

Lihat juga: 8 Puisi Chairil Anwar (Makna Mendalam Menyentuh Hati)

Puisi Hujan di Bulan Juni

puisi hujan

Puisi dengan judul Hujan di Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono merupakan salah satu puisi yang digemari oleh banyak orang. Ini puisinya yang bisa didengarkan dengan musikalisasi Bulan Juni:

“Hujan di bulan Juni”

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

Nah, sebenarnya puisi di atas itu tentang apa sih? Yuk, kita coba analisis dulu struktur fisik dan batin puisi di atas!
Struktur fisik mencakup tipologi, diksi, pengimajian, majas, rima, dan kata konkret.

Secara tipologi, puisi Hujan di Bulan Juni terdiri dari tiga bait yang setiap baitnya terdiri dari empat baris dan dengan pilihan kata yang kuat dan menunjukkan makna dalam seperti tabah dan kuat.

Di dalam puisi tersebut, imaji yang paling dominan adalah imaji visual yang ada di setiap bait dan ada sedikit imaji pendengaran pada baris “dirahasiakannya rintik rindunya”. Majas yang paling dominan adalah majas personifikasi dan repetisi serta terdapat aliterasi untuk rima.

Pengulangan bunyi /n/ terdapat pada baris “Hujan Bulan Juni” karena setiap kata tersebut mengandung huruf n dan pengulangan bunyi /r/ terdapat pada baris “Dirahasiakannya rintik rindunya” karena setiap kata pada baris tersebut mengandung huruf r.

Majas personifikasi merupakan majas yang digunakan pada puisi tersebut karena dalam puisi tersebut seolah hujan memiliki sifat tabah, bijak, dan arif seperti manusia.

Ada beberapa kata konkret di dalam puisi di atas yaitu “pohon” yang mewakili manusia yang diam saja tapi indah, “bunga” yang mewakili perempuan, dan “hujan” yang mewakili manusia yang terjatuh. Makna Bulan Juni berarti jatuh tidak pada tempatnya.

Kata konkret Bulan Juni juga memiliki artinya sendiri. Hujan yang turun di Bulan Juni berarti merupakan sesuatu yang jatuh tidak pada tempatnya. Ini karena secara logika, Bulan Juni merupakan musim kemarau, yang seharusnya tidak turun hujan.

Untuk struktur batin, analisisnya mencakup tema, perasaan, nada, dan amanat. Tema yang terdapat pada puisi Hujan di Bulan Juni adalah cinta terpendam yang tak terungkap. Perasaan yang ditunjukkan penyair adalah perasaan sabar meskipun harus memendam perasaan.

Nada yang ditonjolkan pada puisi tersebut adalah nada kegetiran dan amanat yang terdapat pada puisi Hujan di Bulan Juni adalah semua orang harus memiliki kesabaran meskipun segala sesuatu tidak seperti yang kita harapkan dan bisa kita dapatkan dengan mudah.

Baca juga: 6 Contoh Puisi Berantai (Membuat Terbahak)

Puisi Hujan Romantis

puisi hujan

Tidak hanya perasaan rindu dan sedih, tapi hujan juga bisa menjadi momen romantis bagi sebagian orang. Ada contohnya nih puisi hujan romantis yang bisa kalian berikan untuk kekasih:

“Terlampau Indah”

Tidak kusuka sebelumnya, tapi kini berbeda
Mensyukuri setiap bagian yang takdir sajikan
Penerimaan menjadikan lebih dewasa, ku rasa

Hujan… bertahanlah lebih lama
Pintaku memohon langit
Deras hujan terkadang memancing petir menyambar memarahi
Saling beradu saing tunjukkan taring

Ganas memanas dalam dingin guyuran hujan
Hujan hanyutkan 100 hari kenangan dalam diam
Datangkan jiwa baru penebus kelam masa lalu ku

Pesona lain tak pernah tersentuh
Mata harapan akulah tujuan

“Puisi Hujan Romantis Untuk Kekasih”

Kasih taukah engkau rintikan hujan yang lepas landas itu
begitu pasrah nan senangnya
begitu dingin dan ramai

ku ingin bermain bersamamu menikmati hujan
bersamamu kan terima apapun yang kau berikan
bagai secawan yang menengadah air hujan
nerapa lama kau beri kukan menerimanya

keikhlasan cinta itu adalah suci
begitulah Tuhan menciptakan anugrahnya
bukan hanya dinikmati
tapi dirasakan dan dijaga

Ketika rindu dalam hujan
dinginya malam karnamu hujan
tanpa kekasih didekapan
kupejamkan sejenak mata memandang
jauh melangkah arah kau tak kunjung datang

dimanakah kerinduan itu
berharap penuh asa sesakan jiwa
hujan membuatku merindukan sosokmu
dihadapanku sekarang juga

“Hujan Hadirkan Cinta”

Awalnya, hujan bagiku sekedar cerita sendu
Lalu ada tangis yang sama-sama mengguyur
Terasa melodi yang dimainkannya begitu menyayat hati

Mengundang kepedihan akan masa laluku yang pilu
Namun, ternyata hujan menghadirkan cinta
Seperti bulirnya yang jatuh ke kepala tanaman dengan kasih sayang, tapi juga menghantam
Kini aku belajar, bahwa cinta datang dengan cara unik dan klasik

Tiba-tiba datang tanpa aba-aba untuk siapa dan tanpa alasan untuk mengungkapkan
Yang jelas, cinta hadir dengan cara yang berbeda dan lebih sempurna karenanya

“Menari”

Ajakan itu tak pernah bisa aku menolak
Gejolak hati, bersorak senang
Anggukan kepala lagi perlu, tanda kesepakatan
Sambaran tangkas mengajak jemari beradu

Menyusuri rintik hujan selalu indah bersamamu
Senyum adalah bagian langit yang selalu biru
Langkahku langkahmu
Hujan kabarkan kasih kita berseru

Subur tersiram berkah langit
Gemulai seirama dengan tabuhan alam
Basah tubuh riasan keindahan untukku
Mata-mata penuh heran menjadi tepuk tangan ditelinga bebal kita

Kenapa harus aku pikirkan soal mereka
Senang, hujan satukan langit dan bumi terpisah jauh
Merayakan kedamaian mereka
Aku dan kamu menari dibawah hujan

Puisi Hujan dan Rindu

Buat kalian yang suka merasakan momen rindu saat hujan, mungkin puisi-puisi di bawah bisa melukiskan perasaan kalian. Yuk, kita coba lihat contohnya apa saja!

“Rindu Bersama Hujan”

Ketika tangan sudah tak mampu menggapainya
Dan ketika bibir sudah tidak mampu mengucapkan kata-kata
Disitulah aku berteduh, ketika hujan deras membasahi tubuhku
Namun, tidak akan ku biarkan hujan membasahi tubuhmu

Disini aku merindu,
Merindukanmu yang setiap kali datang bersama hujan
Lambat haripun berlalu sehingga memaksaku untuk melupakanmu

Satu hari, dua hari, hingga hari-hari kemudian yang terlewati
Melupakan kehadiranmu itu merupakan hal yang sangat berat karena hujan selalu mengantar bayangmu ke depan jendela
Dan memaksaku untuk selalu mengingat kehadiranmu

“Hujan dan Kenangan”

Hujan ini turun lagi untuk yang kesekian kali mengingatkanku tentang rintik soal waktu yang sedetik
Ketika hujan ini turun lagi dari kata yang kau namakan puisi
Namamu, namaku, tentang cinta yang pernah singgah
Anggap saja hujan ini adalah kenangan
Meski rintik yang sedetik tapi mampu mengingatkan

“Puisi Hujan”

Hujan, apa kabar?
Malam ini saat kau hadir seketika membawaku dalam dimensi lain
Kau ajak setumpuk kenangan turun bersamamu untuk menghampiriku
Saat itu aku sedang terluka dan kaulah yang setia menemaniku

Hujan, kau ingat isak tangisku malam itu?
Ku ceritakan semuanya kepadamu dan kau simpan baik-baik ceritaku sampai hari ini
Hujan, kaulah saksi betapa kuatnya aku saat itu
Hingga hari ini aku bisa berdiri dengan tegak
Terima kasih untuk selalu menyejukan hatiku

“Hujan Kenangan”

Hujan…
Rintikmu telah sukses membawa rindu
Rinduku yang tak terarah
Rinduku yang tak pernah berujung

Aku rasa baru kemarin kita bercanda tawa
Aku rasa baru kemarin kita menatap rintik hujan yang sama
Ku rasa baru kemarin aku lihat senyum manismu
Ku rasa baru kemarin kita pernah sedekat nadi hingga akhirnya kita sejauh matahari

Terlalu cepat kau melangkah menjauhiku
Jejakmu terhapus oleh rintik hujan
Dan aku akan tetap disini dengan rintik di senja yang sama

Lihat juga: 14 Puisi Bahasa Jawa (Menarik untuk Dihayati)

Itulah kumpulan contoh puisi hujan singkat yang dapat melukiskan segala perasaan mulai dari cinta yang romantis hingga rindu. Hujan memang memiliki kenangan tersendiri bagi sebagian orang.

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com