• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Puisi Singkat

puisi singkat

Kata-kata punya kekuatan yang nggak bisa kita sepelekan. Contoh nyatanya adalah kekuatan kata-kata dalam puisi singkat.Terbukti dengan banyaknya bermunculan quotes puitis pendek tema bebas yang sering dipamerkan di status medsos seperti Instagram, twitter, bahkan Facebook.

Beberapa puisi pendek berikut ini bakalan membuat kamu terenyuh dan sadar, bahwa dengan jumlah kata-kata yang terbatas sekalipun (bahkan ada yang kurang dari 100 huruf!) , pesan yang disampaikan akan tetap tepat sasaran. Apa aja ya?

Daftar Isi

  • Buat pacar
    • 1. Cinta Pertama (Lang Leav)
    • 2. Kepada Siapapun (Kharisma P. Lanang)
    • 3. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)
  • Tentang sahabat
    • 1. Persahabatanku (Arbani Yasiz)
    • 2. Persahabatan (Mahdi Idris)
    • 3. Tentang Sahabatku Nurdin (Doel CP Allisah)
  • Tentang pahlawan
    • 1. Pahlawan Yang Sok Pahlawan (Remy Silado)
    • 2. Maju (Chairil Anwar)
    • 3. Pahlawan (Mustofa Bisri)
  • Tentang rindu
    • 1. Salam (Farah Alk.)
    • 2. Kerinduan (Tri Astuti)
    • 3. Rindu (Kharisma P. Lanang)
  • Tentang keindahan alam
    • 1. Seperti Inilah Gunung ( Nunik)
    • 2. Damai Diri (Ilham Yahya Saputra)
    • 3. Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)
  • Tentang kehidupan
    • 1. Berita di Tivi (Hasta Indriyana)
    • 2. Pada Suatu Magrib (Supardi Djoko Damono)
    • 3. Olahraga (Remy Silado)
  • Tentang guru
    • 1. Guruku (Mustofa Bisri)
    • 2. Puisi Guru (Kahlil Gibran)
    • 3. Guruku (Anonim)
  • Tentang kematian
    • 1. Di Hari Kematian (Ibnu Nafisah)
    • 2. [………….] (Tolchah Mansyur)
    • 3. Kabar Kepergianmu (Indah IP)

Buat pacar

Tema paling umum dan paling banyak ditulis dalam bentuk puisi singkat adalah tema cinta. Makanya nggak heran, kebanyakan sastrawan masa kini membuat kumpulan puisi pendek tentang cintayang pas dikasih untuk pacar.

Contoh puisi cinta yang irit kata-kata bisa kamu simak berikut ini. Puisi pertama merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris. Puisi singkat tersebut ditulisoleh Lang Leav, pujangga yang terkenal di jagad per-instagram-an karena kepuitisan kata-katanya.

1. Cinta Pertama (Lang Leav)

Cinta Pertama (Lang Leav)

Sebelum aku jatuh

Mencintai kata-kata

Lengkung ujung langit

Dan cericit burung-burung

Cintaku jatuh pertama kepadamu

2. Kepada Siapapun (Kharisma P. Lanang)

Kepada Siapapun (Kharisma P. Lanang)

Bila aku

Tak disampingmu,

Aku akan selalu

Cemburu kepada siapapun

Yang sanggup melihat

Kamu tersenyum

Hari ini.

3. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Baca juga: 24 Karya Puisi Sedih Menyentuh Hati (Sukses Bikin Baper)

Tentang sahabat

Kurang lengkap sepertinya kalau puisi singkat tidak membahas tentang persahabatan. Berikut ini adalah beberapa puisi pendek yang bisa kamu berikan untuk sahabat terbaik kamu. Pasti mereka suka!

1. Persahabatanku (Arbani Yasiz)

Persahabatanku (Arbani Yasiz)

Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya

Persahabatanku ku agungkan di nadiku

Tekadku ada di pundak mereka

Harapanku kokoh

Dalam genggaman mereka

Keharuan mana yang bisa ku dustakan

Melihat ketulusan yang tak terbantahkan

Semangat mereka begitu membara

Mencari keadilan yang tak bermuara.

2. Persahabatan (Mahdi Idris)

Persahabatan (Mahdi Idris)

Hanya bau tanah

yang membedakan kita

sedang bau laut tetap asin,

juga angin tak pernah berbeda

senantiasa bertiup semuanya.

Kita adalah sahabat

yang tiada batasnya.

3. Tentang Sahabatku Nurdin (Doel CP Allisah)

Tentang Sahabatku Nurdin (Doel CP Allisah)

Engkau punya kamar di hatiku

punya hutan

punya laut

punya getar suara

“segala yang naik ke langit

segala yang ngalir ke muara”

Angin ngiring kau pergi

dan gunung itu, di jabal ghafur

jadi warisan abadi mimpi kita

maka, naik-naiklah engkau bersarang di rumah-Nya

“segala yang naik ke langit

segala yang ngalir ke muara”

Engkau walau di mana, jadi segala dalam impianku

seperti juga kenangan selalu saja menjadi dukacita.

Tentang pahlawan

Banyak pujangga lama yang mengerti dengan dalam arti sebuah perjuangan. Makanya, banyak dari mereka yang menulis puisi singkat tentang kemerdekaan dan kekaguman tentang pahlawan. Sebut saja Chairil Anwar.

Berikut ini kamu bisa menyimak puisi singkat yang berbicara tentang pahlawan. Ada yang menggambarkan kekaguman, ada juga kenyinyiran tentang orang yang sok pahlawan. Bahkan ada juga yang super singkat, tapi sarat makna.

1. Pahlawan Yang Sok Pahlawan (Remy Silado)

Pahlawan Yang Sok Pahlawan (Remy Silado)

yang berjuang dulu

dan mati dalam perang

memang disebut pahlawan

(gambar pejuang tanpa pamrih)

yang berjuang dulu

tapi hidup senang sekarang

ingin juga disebut pahlawan

gambar pejuang dengan pamrih

2. Maju (Chairil Anwar)

Maju (Chairil Anwar)

Ini barisan tak bergenderang-berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti

Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri

Menyediakan api.

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditindas

Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang

3. Pahlawan (Mustofa Bisri)

Pahlawan (Mustofa Bisri)

Lahir. Hilang. Gugur. Hidup. Mengalir. Sudah.

Tentang rindu

Semua orang bisa jadi pujangga kalau sudah bicara tentang cinta yang romantis, patah hati, dan juga sedang rindu. Tapi tidak semua orang piawai menuangkan perasaannya dalam bentuk puisi singkat.

Berikut ini kamu bisa simak beberapa puisi yang “ngena” di hati walaupun dituliskan tanpa banyak kata tentang kerinduan. Dijamin, bisa banget mewakili perasaan kamu.

1. Salam (Farah Alk.)

Salam (Farah Alk.)

Salam-salam kukirimkan dari sudut kota,

Untukmu, pria berwajah dingin namun menghangatkan

Aku titip salam untuk mamamu,

Agar mengingatkanmu makan teratur

Dan jangan terlalu larut dalam perkemahan

Nanti kamu rindu aku,

Senja di penghujung hari

Jaga dirimu baik-baik.

2. Kerinduan (Tri Astuti)

Kerinduan (Tri Astuti)

Aku titipkan rinduku kepada angin yang berhembus

Yang berlahan menyelusuri malam yang syahdu

Dan kuberharap kau merasakan rinduku

3. Rindu (Kharisma P. Lanang)

Rindu (Kharisma P. Lanang)

Rindu tak diciptakan

oleh jarak,

namun oleh perasaan.

Kamu merindukan—

bukan karena ia jatuh,

namun karena ia

telah ada,

di dalam kamu.

Lihat juga: 20 Karya Puisi Sapardi Djoko Damono (Puitis dan Menyentuh)

Tentang keindahan alam

Ada banyak tema yang bisa diangkat oleh sastrawan dalam menulis puisi singkat. Salah satunya adalah tentang alam.

Contohnya pujangga Sapardi Djoko Damono, yang dengan mudahnya bisa merangkai kata tentang hujan. Singkat, jelas, namun sangat puitis.

Berikut ini adalah beberapa puisi yang mengilustrasikan tentang lingkungan dan alam. Barangkali bisa jadi inspirasi kamu untuk membuat puisi dengan tema yang sama.

1. Seperti Inilah Gunung ( Nunik)

Seperti Inilah Gunung ( Nunik)

Daun-daun hijau selalu menyelimutimu

Sejak dulu dan akan tetap seperti itu

Engkau yang tegap berdiri kuat seperti batu

Adalah gunung menjulang tinggi membiru

Keindahan gunung tak pernah bisa diucap

Laksana permata ditempat rindang dan senyap

Indah dan selalu kuat tanpa meratap

Oh gunung, engkau menjulang tinggi nan hebat

2. Damai Diri (Ilham Yahya Saputra)

Damai Diri (Ilham Yahya Saputra)

Dari atas puncak ini

Kutemukan damainya diri

Silih bergantinya senja dan fajar

Terpampang jelas di depan netra

Seisi sukma seakan terbius

Pada kirana keagungan Tuhan

Jiwa raga bahkan semuanya

Enggan beranjak untuk kembali

3. Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)

Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

Tentang kehidupan

Kehidupan sehari-hari nampaknya juga bisa jadi insipirasi untuk orang yang puitis dalam membuat puisi singkat.

Contohnya adalah beberapa puisi berikut, yang dengan bijak menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dalam rangkaian kata yang estetik.Memiliki kesan lucu, namun sarat makna yang dalam.

1. Berita di Tivi (Hasta Indriyana)

Berita di Tivi (Hasta Indriyana)

Harga cabai rawit mencapai

Delapan puluh ribu. Ibu menggerutu

Betapa di meja makan

Tak aka nada raut megap-megap

Keringetan

Bapak berkata bahwa petani seperti

Kami menanam tapi cuma memanen

Keringat

Bukankah cabai suka bertabiat begitu?

2. Pada Suatu Magrib (Supardi Djoko Damono)

Pada Suatu Magrib (Supardi Djoko Damono)

Susah benar menyeberang jalan di Jakarta ini

hari hampir magrib, hujan membuat segalanya tak tertib.

Dan dalam usia yang hampir enam puluh ini,

Astagfirullah! Rasanya di mana-mana ajal mengintip

3. Olahraga (Remy Silado)

Olahraga (Remy Silado)

olahraga

orang kota

mengangkat barbel

di fitness centre

olahraga

orang desa

memacul tanah

di sawah ladang

yang satu

mencari sehat

karena anjuran

yang lain

menemukan sehat

karena telanjur

Baca juga: 21 Puisi Romantis Bikin Doi Baper

Tentang guru

Pendidikan adalah tema yang tidak boleh dilewatkan kalau bicara soal puisi. Gimana nggak, seseorang bisa punya kosakata yang kaya pasti karena adanya andil guru dan sekolah.

Dibawah ini, kamu bisa melihat contoh puisi singkat tentang pendidikan dan didekasikan untuk guru. Salah satunya adalah tulisan Kahlil Gibran, yang mengkritisi tentang bagaimana menjadi guru yang benar. Monggo, disimak.

1. Guruku (Mustofa Bisri)

Guruku (Mustofa Bisri)

Ketika aku kecil dan menjadi muridnya

Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar

Ketika aku besar dan menjadi pintar

Kulihat dia begitu kecil dan lugu

Aku menghargainya dulu

Karena tak tahu harga guru

Ataukah kini aku tak tahu

Menghargai guru?

2. Puisi Guru (Kahlil Gibran)

Puisi Guru (Kahlil Gibran)

Barang siapa mau menjadi guru

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri

Sebelum mengajar orang lain

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan

Sebelum mengajar dengan kata-kata

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri

Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain

3. Guruku (Anonim)

Guruku (Anonim)

Kata orang guru itu penat

Tak ada upah besar

Kerja berlambak

Namun, tidak baginya

Katanya itu adalah rehat

Mengajar bukan apa-apa dan membawa berkah

Ilmu yang dikerahkan tak dapat disekat

Makin dikerah, tak makin menjauh

Tentang kematian

Puisi singkat dengan tema kematian memang layak untuk dibaca. Selain sarat dengan kesedihan, banyak penulis yang mengajak kita memaknai kematian sehingga menyadari akan berharganya kehidupan.

Beberapa puisi berikut menceritakan tentang akhir kehidupan dengan beberapa sudut pandang. Ada yang menempatkan kita sebagai tokoh utama, ada juga yang memposisikan pembaca sebagai penerima kabar duka.

1. Di Hari Kematian (Ibnu Nafisah)

Di Hari Kematian (Ibnu Nafisah)

Kau datang berwajah kelam

Menemani hari terakhir

Mendung hitam

Terukir

Keluarga, Harta ; aku meramal

Mereka pasti pergi

Tinggal amal

Sendiri

Ketika ruh hendak lepas

Pun jiwa terbebas

Jasad kebas

Lemas

Tak ingin cacian tangismu

Bersatu gerimis mengiris

Tersedu mengadu

Pilu

Berlalulah dengan hati ikhlas

Hingga waktu berjalan

Kita lupakan

Kenangan

2. [………….] (Tolchah Mansyur)

[………….] (Tolchah Mansyur)

Langkah panjangku

Telah lama kuukur

Aku tak tahu berapa lagikah

Hari-hariku telah berlalu

Dan berapa hari lagikah

Sudah dekatkah

Langkah-langkahku akan berhenti

Dan apakah hari-hariku

Hingga hari ini

3. Kabar Kepergianmu (Indah IP)

Kabar Kepergianmu (Indah IP)

kabar kepergianmu

datang juga ke kota ini

bersama kerumunan bunga-bunga kuning tabebuya

yang serupa kunang-kunang

lahir perlahan dari ketiak dahan

dan bertahan

hingga ujung musim penghujan

menggugurkan seluruh daun-daunnya

sempurna

sepanjang jalan

Lihat juga: 15 Puisi Roman Picisan Ini Siap Bikin Kamu Baper

Demikianlah beberapa puisi singkat pilihan yang layak kamu simak. Dengan tema yang beragam, cocok kamu persembahkan untuk sahabat, pacar, keluarga, dan untuk diri kamu sendiri pastinya.

Beberapa puisi sengaja disajikan dalam bahasa Indonesia walaupun ditulis aslinya dalam bahasa Inggris,dengan tujuan agar kamu bisa memaknainya dengan tepat. Semoga bermanfaat ya!

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com