Kata-kata punya kekuatan yang nggak bisa kita sepelekan. Contoh nyatanya adalah kekuatan kata-kata dalam puisi singkat.Terbukti dengan banyaknya bermunculan quotes puitis pendek tema bebas yang sering dipamerkan di status medsos seperti Instagram, twitter, bahkan Facebook.
Beberapa puisi pendek berikut ini bakalan membuat kamu terenyuh dan sadar, bahwa dengan jumlah kata-kata yang terbatas sekalipun (bahkan ada yang kurang dari 100 huruf!) , pesan yang disampaikan akan tetap tepat sasaran. Apa aja ya?
Daftar Isi
Buat pacar
Tema paling umum dan paling banyak ditulis dalam bentuk puisi singkat adalah tema cinta. Makanya nggak heran, kebanyakan sastrawan masa kini membuat kumpulan puisi pendek tentang cintayang pas dikasih untuk pacar.
Contoh puisi cinta yang irit kata-kata bisa kamu simak berikut ini. Puisi pertama merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris. Puisi singkat tersebut ditulisoleh Lang Leav, pujangga yang terkenal di jagad per-instagram-an karena kepuitisan kata-katanya.
1. Cinta Pertama (Lang Leav)
Sebelum aku jatuh
Mencintai kata-kata
Lengkung ujung langit
Dan cericit burung-burung
Cintaku jatuh pertama kepadamu
2. Kepada Siapapun (Kharisma P. Lanang)
Bila aku
Tak disampingmu,
Aku akan selalu
Cemburu kepada siapapun
Yang sanggup melihat
Kamu tersenyum
Hari ini.
3. Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Baca juga: 24 Karya Puisi Sedih Menyentuh Hati (Sukses Bikin Baper)
Tentang sahabat
Kurang lengkap sepertinya kalau puisi singkat tidak membahas tentang persahabatan. Berikut ini adalah beberapa puisi pendek yang bisa kamu berikan untuk sahabat terbaik kamu. Pasti mereka suka!
1. Persahabatanku (Arbani Yasiz)
Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya
Persahabatanku ku agungkan di nadiku
Tekadku ada di pundak mereka
Harapanku kokoh
Dalam genggaman mereka
Keharuan mana yang bisa ku dustakan
Melihat ketulusan yang tak terbantahkan
Semangat mereka begitu membara
Mencari keadilan yang tak bermuara.
2. Persahabatan (Mahdi Idris)
Hanya bau tanah
yang membedakan kita
sedang bau laut tetap asin,
juga angin tak pernah berbeda
senantiasa bertiup semuanya.
Kita adalah sahabat
yang tiada batasnya.
3. Tentang Sahabatku Nurdin (Doel CP Allisah)
Engkau punya kamar di hatiku
punya hutan
punya laut
punya getar suara
“segala yang naik ke langit
segala yang ngalir ke muara”
Angin ngiring kau pergi
dan gunung itu, di jabal ghafur
jadi warisan abadi mimpi kita
maka, naik-naiklah engkau bersarang di rumah-Nya
“segala yang naik ke langit
segala yang ngalir ke muara”
Engkau walau di mana, jadi segala dalam impianku
seperti juga kenangan selalu saja menjadi dukacita.
Tentang pahlawan
Banyak pujangga lama yang mengerti dengan dalam arti sebuah perjuangan. Makanya, banyak dari mereka yang menulis puisi singkat tentang kemerdekaan dan kekaguman tentang pahlawan. Sebut saja Chairil Anwar.
Berikut ini kamu bisa menyimak puisi singkat yang berbicara tentang pahlawan. Ada yang menggambarkan kekaguman, ada juga kenyinyiran tentang orang yang sok pahlawan. Bahkan ada juga yang super singkat, tapi sarat makna.
1. Pahlawan Yang Sok Pahlawan (Remy Silado)
yang berjuang dulu
dan mati dalam perang
memang disebut pahlawan
(gambar pejuang tanpa pamrih)
yang berjuang dulu
tapi hidup senang sekarang
ingin juga disebut pahlawan
gambar pejuang dengan pamrih
2. Maju (Chairil Anwar)
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
3. Pahlawan (Mustofa Bisri)
Lahir. Hilang. Gugur. Hidup. Mengalir. Sudah.
Tentang rindu
Semua orang bisa jadi pujangga kalau sudah bicara tentang cinta yang romantis, patah hati, dan juga sedang rindu. Tapi tidak semua orang piawai menuangkan perasaannya dalam bentuk puisi singkat.
Berikut ini kamu bisa simak beberapa puisi yang “ngena” di hati walaupun dituliskan tanpa banyak kata tentang kerinduan. Dijamin, bisa banget mewakili perasaan kamu.
1. Salam (Farah Alk.)
Salam-salam kukirimkan dari sudut kota,
Untukmu, pria berwajah dingin namun menghangatkan
Aku titip salam untuk mamamu,
Agar mengingatkanmu makan teratur
Dan jangan terlalu larut dalam perkemahan
Nanti kamu rindu aku,
Senja di penghujung hari
Jaga dirimu baik-baik.
2. Kerinduan (Tri Astuti)
Aku titipkan rinduku kepada angin yang berhembus
Yang berlahan menyelusuri malam yang syahdu
Dan kuberharap kau merasakan rinduku
3. Rindu (Kharisma P. Lanang)
Rindu tak diciptakan
oleh jarak,
namun oleh perasaan.
Kamu merindukan—
bukan karena ia jatuh,
namun karena ia
telah ada,
di dalam kamu.
Lihat juga: 20 Karya Puisi Sapardi Djoko Damono (Puitis dan Menyentuh)
Tentang keindahan alam
Ada banyak tema yang bisa diangkat oleh sastrawan dalam menulis puisi singkat. Salah satunya adalah tentang alam.
Contohnya pujangga Sapardi Djoko Damono, yang dengan mudahnya bisa merangkai kata tentang hujan. Singkat, jelas, namun sangat puitis.
Berikut ini adalah beberapa puisi yang mengilustrasikan tentang lingkungan dan alam. Barangkali bisa jadi inspirasi kamu untuk membuat puisi dengan tema yang sama.
1. Seperti Inilah Gunung ( Nunik)
Daun-daun hijau selalu menyelimutimu
Sejak dulu dan akan tetap seperti itu
Engkau yang tegap berdiri kuat seperti batu
Adalah gunung menjulang tinggi membiru
Keindahan gunung tak pernah bisa diucap
Laksana permata ditempat rindang dan senyap
Indah dan selalu kuat tanpa meratap
Oh gunung, engkau menjulang tinggi nan hebat
2. Damai Diri (Ilham Yahya Saputra)
Dari atas puncak ini
Kutemukan damainya diri
Silih bergantinya senja dan fajar
Terpampang jelas di depan netra
Seisi sukma seakan terbius
Pada kirana keagungan Tuhan
Jiwa raga bahkan semuanya
Enggan beranjak untuk kembali
3. Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono)
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Tentang kehidupan
Kehidupan sehari-hari nampaknya juga bisa jadi insipirasi untuk orang yang puitis dalam membuat puisi singkat.
Contohnya adalah beberapa puisi berikut, yang dengan bijak menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dalam rangkaian kata yang estetik.Memiliki kesan lucu, namun sarat makna yang dalam.
1. Berita di Tivi (Hasta Indriyana)
Harga cabai rawit mencapai
Delapan puluh ribu. Ibu menggerutu
Betapa di meja makan
Tak aka nada raut megap-megap
Keringetan
Bapak berkata bahwa petani seperti
Kami menanam tapi cuma memanen
Keringat
Bukankah cabai suka bertabiat begitu?
2. Pada Suatu Magrib (Supardi Djoko Damono)
Susah benar menyeberang jalan di Jakarta ini
hari hampir magrib, hujan membuat segalanya tak tertib.
Dan dalam usia yang hampir enam puluh ini,
Astagfirullah! Rasanya di mana-mana ajal mengintip
3. Olahraga (Remy Silado)
olahraga
orang kota
mengangkat barbel
di fitness centre
olahraga
orang desa
memacul tanah
di sawah ladang
yang satu
mencari sehat
karena anjuran
yang lain
menemukan sehat
karena telanjur
Baca juga: 21 Puisi Romantis Bikin Doi Baper
Tentang guru
Pendidikan adalah tema yang tidak boleh dilewatkan kalau bicara soal puisi. Gimana nggak, seseorang bisa punya kosakata yang kaya pasti karena adanya andil guru dan sekolah.
Dibawah ini, kamu bisa melihat contoh puisi singkat tentang pendidikan dan didekasikan untuk guru. Salah satunya adalah tulisan Kahlil Gibran, yang mengkritisi tentang bagaimana menjadi guru yang benar. Monggo, disimak.
1. Guruku (Mustofa Bisri)
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
2. Puisi Guru (Kahlil Gibran)
Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
3. Guruku (Anonim)
Kata orang guru itu penat
Tak ada upah besar
Kerja berlambak
Namun, tidak baginya
Katanya itu adalah rehat
Mengajar bukan apa-apa dan membawa berkah
Ilmu yang dikerahkan tak dapat disekat
Makin dikerah, tak makin menjauh
Tentang kematian
Puisi singkat dengan tema kematian memang layak untuk dibaca. Selain sarat dengan kesedihan, banyak penulis yang mengajak kita memaknai kematian sehingga menyadari akan berharganya kehidupan.
Beberapa puisi berikut menceritakan tentang akhir kehidupan dengan beberapa sudut pandang. Ada yang menempatkan kita sebagai tokoh utama, ada juga yang memposisikan pembaca sebagai penerima kabar duka.
1. Di Hari Kematian (Ibnu Nafisah)
Kau datang berwajah kelam
Menemani hari terakhir
Mendung hitam
Terukir
Keluarga, Harta ; aku meramal
Mereka pasti pergi
Tinggal amal
Sendiri
Ketika ruh hendak lepas
Pun jiwa terbebas
Jasad kebas
Lemas
Tak ingin cacian tangismu
Bersatu gerimis mengiris
Tersedu mengadu
Pilu
Berlalulah dengan hati ikhlas
Hingga waktu berjalan
Kita lupakan
Kenangan
2. [………….] (Tolchah Mansyur)
Langkah panjangku
Telah lama kuukur
Aku tak tahu berapa lagikah
Hari-hariku telah berlalu
Dan berapa hari lagikah
Sudah dekatkah
Langkah-langkahku akan berhenti
Dan apakah hari-hariku
Hingga hari ini
3. Kabar Kepergianmu (Indah IP)
kabar kepergianmu
datang juga ke kota ini
bersama kerumunan bunga-bunga kuning tabebuya
yang serupa kunang-kunang
lahir perlahan dari ketiak dahan
dan bertahan
hingga ujung musim penghujan
menggugurkan seluruh daun-daunnya
sempurna
sepanjang jalan
Lihat juga: 15 Puisi Roman Picisan Ini Siap Bikin Kamu Baper
Demikianlah beberapa puisi singkat pilihan yang layak kamu simak. Dengan tema yang beragam, cocok kamu persembahkan untuk sahabat, pacar, keluarga, dan untuk diri kamu sendiri pastinya.
Beberapa puisi sengaja disajikan dalam bahasa Indonesia walaupun ditulis aslinya dalam bahasa Inggris,dengan tujuan agar kamu bisa memaknainya dengan tepat. Semoga bermanfaat ya!
Leave a Reply