• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Rumah Adat Kalimantan Timur

Tak hanya di Kalimantan Barat, Suku Dayak juga mendiami wilayah Kalimantan Timur. Karena itu, Rumah adat Kalimantan Timur masih memiliki corak dan nuansa senada dengan rumah adat yang berada di Kalimantan Barat.

Kalimantan Timur juga memiliki suku asli yang masih serumpun dengan Dayak, yakni suku Kutai. Selain itu, masih ada suku pendatang seperti Bujai, Bugis, Jawa, Mandar, dan etnis Tionghoa.

Provinsi yang beribukota di Samarinda ini memiliki keunikan budaya tersendiri, seperti tarian, pakaian adat, senjata tradisional, dan rumah adat. Keragaman inilah yang membuat Bumi Mulawarman kaya akan peninggalan budaya turun temurun yang memiliki filosofi luhur.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas berbagai macam rumah adat yang ada di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia ini.

Daftar Isi

  • Ulasan Singkat Tentang Rumah Adat Kalimantan Timur
  • 1. Rumah Adat Paser
  • 2. Rumah Adat Suku Wehea
  • 3. Rumah Lamin
  • 4. Rumah Adat Bulungan
  • 5. Rumah Adat Betang

Ulasan Singkat Tentang Rumah Adat Kalimantan Timur

Terdapat 5 jenis rumah adat Kalimantan Timur yang akan kita bahas dalam pembahasan kali ini. Rumah-rumah adat tersebut adalah rumah adat Paser, rumah adat Wahea, rumah Lamin, Bulungan, serta Betang.

Aneka ragam rumah adat ini tak lepas dari sejarah besar Kalimantan, contohnya keberadaan kerajaan besar di masa lalu yang dinamakan Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada sekitar abad ke-4.

Masa keemasan Kerajaan Kutai berada di bawah pemerintahan Raja Mulawarman, dari situlah sebutan Bumi Mulawarman bagi Kalimantan Timur berasal. Sekaligus menjadi asal muasalnya peradaban di wilayah pulau Borneo.

Selain sejarah, perkembangan peradaban yang dinamis dan pengaruh luar juga merupakan faktor yang mempengaruhi keragaman kebudayaan di Kalimantan Timur. Berikut ini berbagai macam rumah adat Kalimantan Timur dan penjelasannya:

1. Rumah Adat Paser

rumah adat kalimantan timur

Suku Paser merupakan salah satu suku di Kalimantan Timur yang dikenal memiliki satwa endemik yang disebut Timang. Suku ini masih serumpun dengan suku Dayak, terutama Dayak Kenyah, meskipun ada sedikit perbedaan budaya.

Rumah adat milik suku Paser ini akan banyak ditemukan di sekitaran sungai. Hal ini dikarenakan suku Paser telah belajar bahwa area di sekitar sungai menjanjikan banyak penghidupan dan makanan.

Karena berada di dekat sungai, bentuk rumah adat ini seperti panggung dan berada sekitar 2 meter di atas permukaan tanah dengan ditopang tiang-tiang penyangga. Tujuannya tentu saja untuk menghindari banjir saat air sungai meluap.

Bentuk badan rumahnya adalah persegi panjang. Atapnya dibuat miring sekitar 45 derajat di bagian kanan dan kiri. Bahan pembuat atapnya adalah daun nipah, atau kulit kayu sungkai. Secara tradisional, suku Paser menggunakan rotan sebagai pengikat antar struktur bangunan.

Untuk lantainya, biasanya dibuat dari pohon niung atau pecahan bambu yang dibuat berjalin menggunakan rotan. Sedangkan, untuk bagian dindingnya, dibuat dengan menggunakan bahan dari kayu.

Di dalam rumah adat Kalimantan Timur yang satu ini, biasanya terdapat 2-3 kepala keluarga. Anak yang sudah menikah, sering mengajak pasangannya untuk tinggal dengan orang tua dibanding membangun rumah sendiri.

Simak juga: 5 Rumah Adat Jawa Timur Yang Unik (Tak Hanya Joglo)

2. Rumah Adat Suku Wehea

Suku di Kalimantan Timur ini juga sering disebut dengan nama suku Wahau. Suku ini juga memiliki kekerabatan dekat dengan suku Dayak dan percaya bahwa leluhur mereka berasal dari Tiongkok Daratan yang sebenarnya bermigrasi menuju Malaysia.

Suku Wehea sangat menghormati alam dan memiliki hutan lindung. Hutan lindung Wehea secara resmi dilindungi oleh hukum adat. Orang tidak boleh berburu binatang atau menebang pohon tanpa ijin.

Bentuk rumah adat Suku Wehea sedikit berbeda dengan suku Dayak, namun masih mengadaptasi bentuk rumah panggung yang saling terhubung. Keunikannya adalah penghubung berupa jembatan, yang disebut Teljung. Rumah adat suku Wehea disebut Eweang.

Rumah adat Kalimantan Timur ini dulunya menggunakan bahan-bahan alami yang dapat ditemukan di alam, seperti kayu dan rotan. Kayu digunakan untuk semua bagian seperti dinding, tiang, dan lantai. Lalu semua bagian disatukan dengan cara diikat menggunakan rotan.

Di era modern ini, arsitektur Eweang banyak berubah. Sekarang, atapnya sudah banyak yang menggunakan seng. Penyambungan antar bagian struktur juga sudah mulai menggunakan paku. Namun, orang Wehea masih mempertahankan kayu sebagai bahan utama.

3. Rumah Lamin

Rumah Lamin merupakan rumah khas suku Dayak Kalimantan Timur. Seperti Rumah Panjang di Kalimantan Barat, Rumah Lamin juga dihuni oleh banyak keluarga yang hidup bersama dalam satu komunitas sosial.

Dalam satu bangunan rumah adat Kalimantan Timur ini, penghuninya bisa mencapai sekitar 100 orang, atau 25-30 keluarga. Seperti di Rumah Panjang, masing-masing anggota suku mendapat tugas masing-masing dan saling membantu.

Panjang Rumah Lamin bisa mencapai 300 meter dan lebarnya sekitar 15 meter, dengan tinggi kira-kira 3 meter. Atapnya khas dengan hiasan kepala naga pada bagian ujung-ujungnya. Material rumah ini adalah kayu kokoh khas Kalimantan, yakni kayu ulin.

Kayu ulin sangat terkenal sebagai kayu yang tidak mudah lapuk. Bahkan, jika terkena air, kayu ini akan bertambah keras seperti besi. Karena itulah, kayu ulin dijuluki sebagai kayu besi dan cocok dijadikan penyangga rumah agar aman dari bahaya banjir.

Ukiran yang khas menghiasi semua bagian Rumah Lamin. Hiasan-hiasan ini bukan tanpa maksud, tapi mengandung filosofi sebagai penolak bala atau bencana. Ukiran-ukiran ini banyak ditemukan di tangga, dinding, dan pagar.

Denah rumah adat ini terbagi menjadi 3, yakni ruang tamu, bilik-bilik atau kamar, dan dapur. Bilik tidur diberikan untuk pasangan yang telah menikah. Bagi yang belum menikah, akan dibagi ruangannya berdasarkan jenis kelamin.

Karena berbentuk rumah panggung, Rumah Lamin memiliki kolong di bawahnya. Kolong ini biasanya dimanfaatkan sebagai kandang hewan ternak, seperti kambing dan sapi. Selain itu, kolong juga berfungsi sebagai lumbung tempat menyimpan hasil panen.

Lihat juga: 5 Rumah Adat Kalimantan Barat (Budaya Arsitektur Dayak)

4. Rumah Adat Bulungan

Rumah adat Kalimantan Timur yang satu ini sangat khas dengan gaya arsitektur khas jaman kolonial. Ini terlihat pada bangunan yang terkesan formal, megah, dan simetris. Rumah adat Bulungan biasanya digunakan untuk pertemuan penting di masa Kesultanan Bulungan.

Rumah adat ini dapat ditemui di Kota Tanjung Selor. Bentuk atapnya sangat mudah dikenali dengan model limas, sebanyak 3 buah. Tiang-tiang penyangga rumahnya terlihat megah dan sangat bergaya Eropa.

Sebagai pengingat bahwa rumah adat ini masih merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia, hiasan rumah ini masih khas daerah tropis. Rumah ini memiliki dekorasi bunga-bunga dan tumbuhan.

Pilihan warna cerah menunjukkan gaya khas Melayu. Selain itu, kearifan lokal juga masih terlihat dari ujung atap yang berbentuk tanduk. Pengaruh Islam juga dapat dilihat dengan adanya ukiran dalam abjad Arab.

Baca juga: 5 Jenis Rumah Adat Jawa Tengah (Sisa Warisan Tradisi)

5. Rumah Adat Betang

rumah adat kalimantan

Bentuk rumah adat Betang adalah rumah tradisional suku Dayak yang lain. Bentuknya masih berupa rumah panjang yang dihuni banyak orang seperti Eweang dan Lamin. Dalam satu rumah Betang bisa terdapat sekitar 150 orang yang hidup bersama.

Gaya arsitektur rumah ini juga masih berupa rumah panggung, yang berfungsi untuk melindungi para penghuninya dari banjir, serangan musuh, dan serangan hewan buas.

Hulu rumah Betang dibuat menghadap ke arah timur, atau arah terbitnya matahari. Sedangkan, hilirnya menghadap ke arah sebaliknya, arah matahari terbenam. Ini menggambarkan filosofi tak akan selesai bekerja dan pulang sebelum matahari terbenam.

Pembagian ruangannya juga kurang lebih sama dengan rumah adat komunal lainnya, masing-masing keluarga atau pasangan akan mendapatkan kamar atau bilik masing-masing. Sementara ruangan lainnya digunakan untuk sosialisasi.

Simak juga: Rumah Adat Maluku, Peninggalan Leluhur berusia 4 Abad

Kalimantan Timur juga memiliki ragam budaya yang harus dilestarikan, seperti rumah adat. Meskipun didominasi oleh gaya rumah panjang khas suku Dayak, ada juga rumah adat seperti Bulungan, yang memiliki arsitektur dengan gaya yang berbeda.

Rumah adat Kalimantan Barat dan filosofinya tentang kehidupan sosial menggambarkan persatuan kuat, dan saling tolong menolong dalam kehidupan. Nilai ini merupakan hal yang patut dicontoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com