• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Kontak

Talde Brooklyn

Media Informasi Indonesia Terkini

  • Indonesia
    • Tari
    • Suku
    • Kerajaan
    • Rumah Adat
    • Pendidikan
    • Resep
  • Agribisnis
  • Flora
  • Tanaman

Sejarah Bulu Tangkis

Sejarah Bulu Tangkis

Bulu tangkis memiliki pengertian yaitu sebuah olahraga yang dimainkan dengan cara menangkis bola kok menggunakan raket. Perkembangan olahraga ini memang tak terlepas dari sejarah bulu tangkis yang melegenda.

Olahraga yang satu ini paling diminati semua orang karena bisa dimainkan oleh segala usia. Tua muda bisa dengan mudah memainkan olahraga menyenangkan ini. Bulu tangkis bisa menjadi pilihan tepat untuk menjalin kekompakan.

Tak hanya itu, olahraga yang satu ini juga bisa dimainkan dimana pun. Mau main di tempat indoor seperti gedung olahraga, oke. Dimainkan di lokasi outdoor seperti lapangan justru lebih menyenangkan.

Bulu tangkis juga menjadi salah satu cabang olahraga yang layak untuk diperhitungkan. Tak heran jika bulu tangkis menjadi satu dari sekian cabang olahraga dalam kejuaraan baik tingkat lokal maupun internasional.

Daftar Isi

  • Asal Usul Permainan Bulu Tangkis
  • Sejarah Bulu Tangkis Dunia
  • Sejarah Bulu Tangkis Indonesia
  • Ukuran Lapangan Bulu Tangkis
    • Garis-garis dalam lapangan bulu tangkis tebalnya 40 milimeter dan berwarna kontras serta dikategorikan sebagai berikut:
    • Standar PBSI:
    • Standar BWF:
    • Partai Tunggal:
    • Partai Ganda:
  • Peraturan Permainan Bulu Tangkis
    • 1. Jumlah Pemain
    • 2. Penentuan Awal Permainan
    • 3. Penghitungan Skor
    • 4. Pelanggaran
  • Teknik Permainan Bulu Tangkis
    • 1. Memegang Raket
    • 2. Stance (Posisi Badan)
    • 3. Footwork (Gerakan Kaki)
    • 4. Hitting Position (Pukulan)
    • 5. Servis
    • 6. Underhand
    • 7. Overhead Clear atau Lob
    • 8. Smash
    • 9. Dropshot
    • 10. Drive
    • 11. Netting
  • Legenda Pemain Bulutangkis Indonesia
    • 1. Rudy Hartono (1968-1982)
    • 2. Liem Swie King (1974-1987)
    • 3. Dick Sudirman (1958-1981)
    • 4. Christian Hadinata(1971-1986)
    • 5. Tjun Tjun(1971-1981)
    • 6. Rexy Mainaky (1991-2000)
    • 7. Susi Susanti (1987-1998)
    • 8. Johan Wahjudi (1974-1980)
    • 9. Ricky Subagja (1989-2000)
    • 10. Tan Joe Hok (1958-1967)

Asal Usul Permainan Bulu Tangkis

Asal Usul Permainan Bulu Tangkis

Kepopuleran olahraga bulu tangkis memang tak terlepas dari asal usulnya. Asal usul bulu tangkis tidak ada yang bisa memastikan berasal darimana. Tidak ada catatan pasti yang menerangkan dimana tempat asal olahraga ini diciptakan atau ditemukan.

Namun terdapat beberapa pendapat yang menyebutkan tentang asal usul bulu tangkis. Ada satu dari sekian pendapat yang menerangkan bahwa olahraga ini telah ada sejak jaman Mesir kuno, yakni sekitar dua ribu tahun yang lalu.

Pendapat lain ada yang menyatakan bahwa olahraga ini berasal dari Tiongkok. Di Tiongkok, pada jaman dahulu terdapat olahraga atau permainan bernama jianzi.

Jianzi ini memiliki aturan main yang hampir sama dengan bulu tangkis dimana mempertahankan agar kok tidak jatuh. Namun olahraga ini tidak menggunakan raket, sehingga hanya kok saja yang dibutuhkan.

Lihat juga: Sejarah Bola Voli, Pengertian dan Cara Bermainnya

Sejarah Bulu Tangkis Dunia

Sejarah Bulu Tangkis Dunia

Di Inggris, pada jaman pertengahan silam terdapat sebuah permainan tradisional anak-anak. bernama battledore and shuttlecock. Permainan ini memakai tongkat dan kok untuk memainkannya.

Badminton merupakan bahasa Inggris dari bulu tangkis, berasal dari nama salah satu istana yang terdapat di Inggris yakni Badminton House. Istana ini pada awalnya dimiliki oleh keluarga Duke of Beafourt yang sering menggelar sebuah perlombaan bulu tangkis.

Perlombaan itu diadakan dengan berkaca dari permainan battledore and shuttlecock. Namun keluarga istana ini mengimprovisasi permainan dengan meletakkan tali di tengah-tengah area bermain.

Improvisasi penggunaan tali pada permainan ini menjadi titik awal popularitas bulu tangkis. Nama battledore and shuttlecock pun diubah menjadi badminton battledore a new game.

Seiring dengan berjalannya waktu, warga Inggris mengenalkan permainan ini ke Jepang, Tiongkok, hingga Siam.

Pada abad ke-19, tentara Britania yang bertugas di Pune India menemukan permainan ini ketika sedang menambah net lalu memainkannya. Lalu pasukan ini membawa permainan ini kembali pulang ke Inggris pada tahun 1850-an.

Tahun 1877, klub badminton Bath mulai menyusun rancangan peraturan permainan bulu tangkis. Lalu, pada tahun 1893 terbentuklah organisasi bulu tangkis di Inggris. Tahun 1899 digelarlah kejuaraan bulu tangkis tingkat internasional untuk pertama kalinya yang bernama All England.

Sejarah bulu tangkis dunia di era modern tak lepas dari IBF (International Badminton Federation) yang didirikan pada tahun 1934. Organisasi IBF dipelopori oleh 9 negara yaitu Inggris, Skotlandia, Irlandia, Wales, Belanda, Denmark, Kanada, Perancis, dan Selandia Baru.

Bulu tangkis terus mengalami perkembangan hingga kini beranggotakan 176 negara. Tak hanya itu, salah satu cabang olahraga bergengsi ini aktif menggelar kejuaraan internasional.

Sejarah Bulu Tangkis Indonesia

Sejarah Bulu Tangkis Indonesia

Sejarah bulu tangkis di Indonesia dimulai pada tahun 1930-an dimana terdapat suatu perkumpulan olahraga bernama Ikatan Sport Indonesia (ISI). ISI membawahi cabang olahraga bulu tangkis.

Bulu tangkis sempat dilupakan karena pada saat itu Indonesia sedang dalam masa perang. Namun, olahraga ini bangkit kembali sekitar tahun 1947 seusai perang berakhir dan sejak kemerdekaan bangsa Indonesia dikumandangkan.

Bangkitnya bulu tangkis di Indonesia ditandai dengan dibentuknya Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI).

PORI didirikan pada tanggal 20 Januari 1947 untuk membawahi bulu tangkis.

Puncak perkembangan popularitas bulu tangkis ini terjadi pada tahun 1948. Hingga pada tahun 1951, organisasi PORI pun berubah nama menjadi PBSI atau kepanjangan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.

Olahraga bulu tangkis semakin tenar karena dikenalkan oleh Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir.Soekarno pada salah satu kampanyenya.

Kampanye Presiden Soekarno pada masa itu berbunyi ”National Building”. Kampanye itu diserukan oleh Presiden Soekarno dengan tujuan membentuk gerakan rakyat dalam rangka menggalakkan pembangunan bangsa.

Bulu tangkis pun dimasukkan ke dalam salah satu cabang olahraga resmi di Indonesia. Presiden Soekarno pun membuat Keppres Nomor 263/1953 yang berisi rencananya untuk membawa bulu tangkis Indonesia berada pada posisi 10 besar dunia.

Harapan Presiden Soekarno agar bulu tangkis berprestasi di kancah internasional pun membuahkan hasil. Pada tahun 1958 terbukti berhasil menjadi juara di ajang olahraga bulu tangkis tingkat dunia Thomas Cup yang digelar di Singapura.

Prestasi membanggakan itu pun menjadi jawaban atas tantangan dari negara-negara tetangga yang selama ini menganggap lemah tim pebulu tangkis Indonesia. Kemenangan Indonesia tak hanya berhenti disitu, penerus-penerusnya selalu pulang membawa medali hingga kini.

Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Bulu tangkis dimainkan dengan lapangan berbentuk persegi dan dipasang net di tengahnya sebagai pemisah antara dua tim yang saling berhadapan.

Garis-garis dalam lapangan bulu tangkis tebalnya 40 milimeter dan berwarna kontras serta dikategorikan sebagai berikut:

  • Garis servis depan
  • Garis servis tengah
  • Garis servis samping untuk permainan tunggal sisi kiri dan kanan
  • Garis servis belakang untuk permainan ganda

Lapangan tersebut harus terbuat dari material sintetis yang lunak, bisa berbahan kayu. Permukaannya tidak dianjurkan bermaterial sintetis yang keras, misalnya beton, agar tidak menyebabkan cedera.

Untuk pertandingan profesional, bulu tangkis harus menggunakan lapangan dengan ukuran standar PBSI maupun BWF (Badminton World Federation).

Standar PBSI:

  • Panjang: 13,40 meter
  • Lebar: 6,10 meter
  • Tinggi tiang net:1,55 meter
  • Tinggi net: 1,52 meter
  • Jarak garis servis depan ke net : 1,98 meter
  • Jarak garis servis tengah garis samping: 3,05 meter
  • Jarak garis servis belakang ke garis belakang: 0,76 meter (permainan ganda)
  • Jarak garis samping ke pinggir lapangan: 0,46 meter (permainan tunggal)

Standar BWF:

  • Panjang: 13,4 meter (tunggal dan ganda)
  • Lebar: 5,18 meter (tunggal) dan 6,1 meter (ganda)

Ada juga lapangan mini untuk anak usia di bawah 9 tahun yang memiliki panjang 10,05 meter dan lebar 4,4 meter. Ukuran lapangan bulu tangkis juga dibedakan berdasarkan jumlah pemain.

Partai Tunggal:

  • Panjang bidang permainan: 13,4 meter
  • Lebar bidang permainan: 5,18 meter
  • Panjang bidang penerima servis : 4,72 meter
  • Lebar bidang penerima servis : 2,59 meter

Partai Ganda:

  • Panjang bidang permainan: 13,4 meter
  • Lebar bidang permainan: 6,10 meter
  • Panjang bidang penerima servis : 3,96 meter
  • Lebar bidang penerima servis : 3,05 meter

Baca juga: Sejarah Bola Basket, Teknik dan Peraturannya

Peraturan Permainan Bulu Tangkis

Peraturan Permainan Bulu Tangkis

Sejarah bulu tangkis tak terlepas dari peraturan yang harus dipatuhi tim kedua belah pihak, antara lain:

1. Jumlah Pemain

  • Tunggal : satu lawan satu, bisa dimainkan oleh putra saja maupun putri saja
  • Ganda : satu tim terdiri dari dua orang putra saja atau putri saja
  • Ganda campuran : satu tim terdiri dari dua orang yaitu 1 putra dan 1 putri

2. Penentuan Awal Permainan

Awal permainan bulu tangkis menggunakan undian lempar koin oleh wasit untuk menentukan pemain mana yang harus servis lebih dulu.

3. Penghitungan Skor

Penghitungan skor dalam permainan bulu tangkis mengalami sejumlah perkembangan di antaranya:

  • Sistem klasik
    – Berlaku sampai tahun 2002
    – Partai tunggal putra dan semua ganda, setiap setnya 15 poin
    – Partai tunggal putri, setiap setnya 11 poin
  • Sistem 5 x 7 poin
    – Berlaku Januari – Agustus 2002
    – Setiap setnya 7 poin
    – Sistem pindah pola yaitu pemain yang melakukan servis akan mendapatkan poin
    – Harus menyelesaikan 3 set
    – Jika seri, dibuat sampai 5 set
  • Sistem klasik yang dimodifikasi
    – Berlaku pada Agustus 2002
    – Partai tunggal putra dan semua ganda, setiap setnya 15 poin
    – Partai tunggal putri, setiap setnya 11 poin
  • Sistem reli 3 x 21 poin
    – Berlaku sejak Mei 2006 – sekarang
    – Berlaku untuk semua partai
    – Setiap setnya 21 poin
    – Sistem reli poin yaitu pelanggaran oleh pemain akan menambah poin lawan
    – Harus menyelesaikan 2 set
    – Jika seri, dibuat sampai 3 set

4. Pelanggaran

  • Kok tersangkut di net
  • Raket mengenai net saat memukul kok
  • Raket melewati net atau masuk ke area lawan saat memukul kok
  • Kok terjatuh di area sendiri setelah dipukul
  • Pemain bergerak lebih dulu sebelum kok dipukul saat menerima servis
  • Pemain menginjak garis batas lapangan saat melakukan servis
  • Kok meluncur melalui bawah net atau jatuh di luar lapangan
  • Memukul kok 2 kali

Teknik Permainan Bulu Tangkis

Teknik Permainan Bulu Tangkis

Sejarah bulu tangkis juga berperan penting dalam pembentukan sejumlah teknik permainan. Teknik-teknik ini harus dikuasai sebagai modal awal untuk mengumpulkan poin banyak dengan cara yang benar dan berkualitas. Teknik dalam bulu tangkis yang bisa kamu terapkan yaitu:

1. Memegang Raket

Teknik dasar ini harus kamu kuasai agar dapat mengendalikan raket sehingga tidak mudah terlepas dan bisa menghasilkan pukulan yang efektif. Teknik memegang raket ada 2 macam yaitu forehand dan backhand.

2. Stance (Posisi Badan)

Posisi badan tidak asal berdiri, namun harus diposisikan sedemikian rupa untuk menjaga keseimbangan.

3. Footwork (Gerakan Kaki)

Kaki berguna untuk menumpu badan sebagai pusat keseimbangan sehingga dapat bergerak lincah dan cepat.

4. Hitting Position (Pukulan)

Posisi persiapan ini bermanfaat untuk menentukan pukulan mana yang nanti akan dipakai. Teknik ini memiliki 2 jenis pukulan yaitu overhead untuk pegangan tangan kanan dan underhand net.

5. Servis

Teknik pukulan awal pada permainan bulu tangkis atau biasa disebut dengan servis. Tujuan utama teknik ini adalah untuk memukul kok melewati net sampai ke area lawan.

Jika teknik ini salah diterapkan, maka akan menambah poin lawan. Teknik servis terdiri dari forehand pendek, forehand tinggi, dan backhand

6. Underhand

Teknik ini bisa dipakai sebagai metode pertahanan setelah mendapat serangan dari lawan. Selain itu, teknik ini juga dipakai untuk mengembalikan pukulan pendek.

7. Overhead Clear atau Lob

Teknik ini digunakan untuk menghasilkan pukulan agar kok bisa melambung tinggi hingga jatuh di belakang garis lawan.

8. Smash

Teknik ini menjadi pukulan paling keras dan tajam untuk menyerang serta mematikan gerakan lawan secepat kilat.

9. Dropshot

Teknik ini sering dipakai untuk mengecoh lawan dengan cara meluncurkan kok ke area lawan namun sedekat mungkin dengan net.

10. Drive

Teknik ini bertujuan untuk menyerang balik dengan cepat menggunakan pukulan lurus mendatar.

11. Netting

Teknik ini bertujuan untuk memukul kok hingga jatuh tepat ke depan net di area lawan.

Lihat juga: 25 Pahlawan Nasional Indonesia, Foto & Biografi Terlengkap

Legenda Pemain Bulutangkis Indonesia

Legenda Pemain Bulutangkis Indonesia

Kiprah pebulu tangkis negeri ini di kancah internasional menjadi catatan penting dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Para atlet bulu tangkis Indonesia tidak bisa diremehkan karena 13 kali berturut-turut menjuarai Thomas Cup. Berikut para pebulu tangkis Indonesia yang legendaris.

1. Rudy Hartono (1968-1982)

Rudy Hartono (1968-1982)

Pemain bulu tangkis Indonesia bernama Rudy Hartono Kurniawan ini merupakan atlet pelopor yang paling ditakuti lawan. Rudy Hartono tak hanya menjadi atlet legendaris Indonesia, tapi juga seluruh dunia mengakui kehebatannya.

Rudy Hartono memulai kemenangannya dengan menjuarai All England pada tahun 1968. Pada kejuaraan ini, Rudy Hartono menjadi satu-satunya atlet yang memenangkan turnamen terbanyak hingga 8 kali.

Gerakannya yang lincah dan cepat serta penguasaan permainan yang baik, membuat lawan-lawannya kewalahan.

Tak hanya itu, Rudy Hartono juga menjuarai Thomas Cup sebanyak 6 kali berturut-turut dari tahun 1970 hingga 1982. Pada tahun 1997, Rudy Hartono pun dinobatkan ke dalam Badminton Hall of Fame.

2. Liem Swie King (1974-1987)

Liem Swie King (1974-1987) pb djarum

Liem Swie King mulai menorehkan prestasinya di kancah internasional pada kejuaraan All England. Liem berhasil menjuarai All England sebanyak 3 kali pada tahun 1978, 1979, dan 1981.

Selain itu, Liem juga turut mempersembahkan medali untuk Indonesia pada turnamen bulu tangkis dunia Thomas Cup. Liem memenangkan kejuaraan ini sebanyak 3 kali juga yakni pada tahun 1976, 1979, dan 1984.

Juara bertahan selama 33 bulan ini juga berhasil merebut medali perunggu pada kejuaraan IBF World Championship 1985 bersama rekannya sebagai tim ganda putra Hariamanto Kartono.

Pria yang mendapat julukan “King Smash” ini pun dianugerahi gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2002.

3. Dick Sudirman (1958-1981)

Dick Sudirman (1958-1981)

Dick Sudirman merupakan salah satu pendiri PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Pria kelahiran Pematangsiantar ini juga pernah menjabat sebagai ketua umum PBSI selama 22 tahun dalam 2 periode yaitu pada 1952-1963 dan 1967-1981.

Mantan pebulu tangkis yang lahir pada 29 April 1922 ini juga pernah menjabat sebagai wakil presiden IBF (International Badminton Federation) pada tahun 1975.

Atas prestasinya sebagai pebulu tangkis handal, Dick Sudirman mendapat penobatan gelar Badminton Hall of Fame di tahun 1997.

Atas jasanya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, nama beliau pun diabadikan ke dalam salah satu turnamen bulu tangkis bergengsi di negeri ini yaitu Sudirman Cup.

4. Christian Hadinata(1971-1986)

Christian Hadinata yang terkenal

Pria kelahiran 11 Desember 1949 ini merupakan atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia yang berhasil menjuarai beragam turnamen di tingkat internasional.

Kejuaraan yang pernah dimenangkan Christian Hadinata antara lain All England sebanyak 4 kali, Asian Games sebanyak 2 kali, Denmark Terbuka, Malaysia terbuka Indonesia Terbuka, Thomas Cup, dan masih banyak lagi.

Christian Hadinata dikenal sebagai salah satu pemain terbaik bulu tangkis pada partai ganda putra. Tak hanya itu, Christian Hadinata juga hebat dalam bermain pada partai ganda apapun, baik putra maupun campuran.

Pemain bulu tangkis handal yang lahir di Kebumen ini pun dianugerahi gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2001.

5. Tjun Tjun(1971-1981)

prestasi Tjun Tjun(1971-1981)

Tjun Tjun memiliki sederet prestasi membanggakan di kancah internasional pada cabang olahraga bulu tangkis partai ganda putra dan campuran.

Pria kelahiran Cirebon ini menyabet medali emas dari berbagai turnamen kelas dunia seperti SEA Games tahun 1977 dan Asian Games tahun 1974.

Pria kelahiran 4 Oktober 1952 ini juga berhasil menjuarai All England tahun 1975 dan 1977-1980 serta Thomas Cup sebanyak 3 kali yakni tahun 1973, 1976, dan 1979.

Tjun Tjun juga memiliki kakak seorang pelatih handal para pebulu tangkis putri Indonesia tahun 90-an bernama Liang Chiu Hsia. Pebulu tangkis handal ini mendapat gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2009.

6. Rexy Mainaky (1991-2000)

Rexy Mainaky (1991-2000)

Rexy Mainaky bersama Ricky Subagja merupakan pebulu tangkis partai ganda putra yang berhasil menjadi juara bertahan selama 10 tahun. Pasangan ini disebut-sebut sebagai tim ganda putra terbaik sepanjang sejarah bulu tangkis Indonesia.

Rexy Mainaky juga merupakan murid dari pebulu tangkis legendaris kebanggan Indonesia, Christian Hadinata. Bersama rekannya yakni Ricky Subagja, Rexy Mainaky sukses memenangkan kejuaraan bulu tangkis sebanyak 30 kali.

Sejumlah kejuaraan kelas dunia yang pernah dimenangkan Rexy Mainaky antara lain Olimpiade Atlanta, Juara All England, Asian Games, Indonesia Open, Malaysia Open, dan masih banyak lagi.

Pebulu tangkis membanggakan ini pun dianugerahi gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2009.

7. Susi Susanti (1987-1998)

Susi Susanti (1987-1998)

Susi Susanti adalah pebulu tangkis tunggal putri yang paling legendaris sepanjang sejarah bulu tangkis Indonesia.

Wanita kelahiran Tasikmalaya ini memiliki kelebihan gerakan gesit dan lincah sehingga mampu menghasilkan teknik pukulan yang mematikan lawan.

Susi mengawali kesuksesannya dengan menjadi juara di Sudirman Cup. Susi Susanti juga berhasil menjuarai Uber Cup sebanyak 2 kali dan Juara Dunia sebanyak 6 kali.

Puncak kesuksesannya dibuktikan dengan medali emas yang disabetnya dari Olimpiade Barcelona 1992. Ditambah dengan World Championship 1993, All England 1990-1994, Japan Open, SEA Games, dan yang lainnya.

Ratu Bulu Tangkis Indonesia ini pun mendapat gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2004.

8. Johan Wahjudi (1974-1980)

Johan Wahjudi (1974-1980)

Johan Wahjudi merupakan salah satu pebulu tangkis partai ganda putra kebanggaan Indonesia yang berhasil menorehkan sejumlah prestasi di kejuaraan tingkat internasional.

Johan Wahjudi dan rekannya yakni Tjun Tjun menjadi pasangan ganda putra terkuat dan tak tertandingi pada masanya.

Kejuaraan kelas dunia yang pernah dimenangkannya yaitu menjadi juara bertahan di All England selama 6 tahun berturut-turut pada 1974 hingga 1980.

Tak hanya itu, Johan Wahjudi juga berhasil mengharumkan nama Indonesia pada kejuaraan Thomas Cup pada tahun 1976 dan 1979.

Pebulu tangkis membanggakan ini pun mendapat penobatan gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2009 atas kiprahnya pada cabang olahraga bulu tangkis.

9. Ricky Subagja (1989-2000)

Ricky Subagja (1989-2000)

Ricky Subagja merupakan pebulu tangkis kebanggaan Indonesia yang menjadi pasangan Rexy Maniaky sebagai tim bulu tangkis terbaik ganda putra.

Seperti halnya Rexy Maniaky, Ricky Subagja juga merupakan murid dari pebulu tangkis handal Indonesia yaitu Christian Hadinata.

Pria kelahiran Bandung ini berhasil membawa pulang medali emas di Olimpiade Atlanta 1996, Asian Games, SEA Games, All England, Indonesia Open, Malaysia Open, Sudirman Cup dan masih banyak lagi.

Pria yang lahir pada tanggal 27 Januari 1971 ini juga menjadi langganan juara pada turnamen Thomas Cup.

Atas prestasinya pada cabang olahraga bulu tangkis, Ricky Subagja dianugerahi gelar Badminton Hall of Fame di tahun 2009.

10. Tan Joe Hok (1958-1967)

Tan Joe Hok (1958-1967)

Pria yang biasa dipanggil Hendra Kartanegara ini adalah pebulu tangkis Indonesia pertama yang menjadi juara di turnamen All England pada tahun 1959.

Tan Joe Hok menjadi salah satu dari tujuh pendekar bulu tangkis bersama enam atlet berprestasi lainnya karena sukses menyabet medali emas pada kejuaraan Thomas Cup.

Tak hanya itu, pria kelahiran Bandung ini juga sukses membawa pulang medali pada turnamen Asian Games tahun 1962.

Setelah pensiun, Tan Joe Hok menjadi pelatih bulu tangkis untuk mencetak atlet handal Indonesia.

Atas kiprah dan dedikasi yang diberikannya selama ini, Tan Joe Hok pun mendapat penghargaan sebagai Pelatih Olahraga Terbaik pada tahun 1984.

Bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga bergengsi yang memiliki sejarah panjang hingga kini bisa dimainkan bahkan dibuat turnamen.

Baca juga: 12 Fakta Sumpah Pemuda, Sejarah Lengkap dan Maknanya

Sejarah bulu tangkis berkaitan erat dengan asal usul, pembentukan asosiasinya, hingga peraturan dalam permainan yang terus mengalami perkembangan.

Bulu tangkis tak hanya sekedar permainan atau olahraga belaka. Kamu harus memperhatikan sejumlah peraturan dan teknik yang harus dikuasai dalam permainan bulu tangkis.

Related

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

Pengertian Pendidikan

pengertian wirausaha

Pengertian Wirausaha

pengertian variabel

Pengertian Variabel

pengertian tari dan contohnya

Pengertian Tari

pengertian toleransi adalah

Pengertian Toleransi

Copyright © 2019 Taldebrooklyn.com