Sunan Gresik menjadi pencetus nama “Wali Songo” yang sangat terkenal di Pulau Jawa sebagai perkumpulan 9 ulama penyebar ajaran Agama Islam. Bisa dikatakan kalau Sunan Gresik ini adalah wali yang paling dituakan atau yang paling senior di antara personel Wali Songo yang lainnya.
Cocok dengan namanya, Sunan Gresik ini berdakwah di Kota Gresik, selain Sunan Kalijaga yang kalian ketahui sebelumnya. Untuk itulah kalian bisa melakukan ziarah ke dua makam Wali Songo tersebut saat destinasi ziarah wali ke Gresik.
Kisah Sunan Gresik
Bernama asli Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi atau Kakek Bantal, Sunan Gresik ini berdarah Samarkand, karena sang ayah, Maulana Jumadil Kubro, adalah ulama besar di sana.
Namun berdasarkan buku peninggalan Belanda yang berjudul The History of Java, Sunan Maulana Malik Ibrahim ini asalnya dari Arab dengan ayah bernama Jainal Abidin yang juga keturunan Raja Chermen.
Bahkan berbeda lagi dengan biografi beliau menurut sebuah prasasti karya J.P Moquette yang menyatakan bahwa beliau ini berasal dari Iran, tepatnya daerha Kashan.
Namun ada juga sumber sejarah dalam buku Babad Tanah Jawi, yang menyatakan bahwa biodata Sunan Gresik ini juga disebut dengan nama Makhdum Ibrahim Samarqandi atau Syekh Ibrahim Asmarakandi.
Sebelum memulai dakwahnya di Gresik, Maulana Malik Ibrahim pernah berdakwah di negeri Campa atau Kamboja pada tahun 1379 dan menemukan cintanya di sana hingga lahirlah Sunan Ampel, putranya.
Di tahun 1392, beliau baru berlayar ke Jawa untuk meneruskan misi dakwahnya. Karena yang sedang berdaulat saat itu adalah Kerajaan Majapahit, maka Desa Sembalo yang letaknya tidak jauh dari Gresik pun nggak luput jadi salah satu wilayah kekuasaannya.
Lokasi dakwah yang didatangi oleh Sunan Gresik di Sembalo tersebut masuk dalam Kecamatan Manyar dan memulai kehidupannya di sana dengan membuka sebuah took kelontong. Semua barang dagangan yang dijajakannya sangat membantu rakyat miskin karena harganya yang murah.
Bahkan Sunan Gresik juga sering menggratiskan beberapa pembeli yang memang berkekurangan.
Selain dikenal sebagai seorang pedagang, Sunan Gresik juga dikenal sebagai tabib yang sangat lihai dalam mengobati berbagai macam penyakit secara gratis. Beliau melakukannya dengan ikhlas untuk membantu melepaskan beban penyakit yang dialami masyarakat.
Sampai raja pun juga mengundang beliau ke istana untuk mengobati sang ratu. Sebuah kehormatan baginya bisa membantu penguasa kerajaan juga.
Sosok Maulana Malik Ibrahim ini terkenal dengan pembawaan yang tenang, adem, dan ramah, sehingga banyak orang yang menyukainya. Untuk itulah rakyat Gresik tak pernah melupakan sosok beliau ini.
Baca juga: 7 Peninggalan Sunan Ampel, Biografi & Sejarah Lengkap
Metode dakwah Sunan gresik
Maulana Malik Ibrahim berbaur dengan seluruh mayarakat Gresik tanpa memandang agama, status sosial, dan juga perbedaan lainnya. Beliau bersatu padu untuk memajukan rakyat Gresik baik dalam bidang keagamaan dan juga perekonomian.
Semuanya dirangkul dan dibimbing, seperti dengan mengajarkan ilmu berbercocok tanam yang benar hingga bisa menghasilkan panen yang melimpah.
Beliau memang bukan orang Jawa asli, sehingga saat masuk ke Jawa untuk berdakwah, metode dakwah utama yang dilakukannya adalah dengan mempelajari bahasa di daerah tersebut, yakni Bahasa Jawa.
Berdagang, juga menjadi metode dakwah yang dirasa paling efektif bagi mereka. Beliau membangun toko dan juga berdagang keliling, sehingga bisa sambil berdakwah.
Interaksi Sunan Gresik bukan hanya dengan penduduk saja, melainkan juga dengan raja Majapahit yang saat itu dipegang oleh Prabu Brawijaya. Beliau meminta ijin kepada raja untuk menyebarkan ajaran Agama Islam di wilayah Majapahit.
Raja Majapahit beragama Hindu dan belum mau masuk Islam, begitupun dengan penduduknya yang juga sangat sulit pindah agama. Hal tersebut bukan halangan bagi Sunan Gresik yang terus berjuang mengenalkan keindahan Agama Islam.
Adapun sebuah pesantren yang telah dibangun oleh Sunan Gresik untuk mempermudah dakwahnya. Di mana pesantren ini bangunannya dibuat mirip dengan bangunan vihara yang di mix dengan pura, sehingga para penganut Hindu dan Buddha merasa dihargai dan mau untuk datang memenuhi undangan dakwah Sunan Gresik.
Adapun dampak positif dari pendirian pesantren tersebut yang bisa dirasakan sampai sekarang, yakni muncul banyak pendakwah atau mubaligh di berbagai tempat di Indonesia. Sunan Gresik mendidik murid-muridnya untuk menjadi mubaligh sehingga meneruskan perjuangannya berdakwah.
Pesantrennya hanya dibangun di satu tempat, tetapi ajarannya sampai ke seluruh pelosok negeri.
Kisah Sunan Gresik, Raja Brawijaya dan Dewi Sari
Bukan hanya kepentingan diri sendiri saja yang diurusi oleh Sunan Gresik, melainkan kepentingan seluruh penduduk Majapahit. Di mana di dalam keberhasilannya mengajak penduduk untuk pindah agama ke Islam ternyata tidak dibarengi dengan persetujuan rajanya yang masih kekeuh untuk beragama Hindu.
Yang ditakutkan oleh Sunan adalah jika suatu hari ada perpecahan antara raja dan rakyatnya karena masalah perbedaan keyakinan.
Sudah berkali-kali Sunan memndatangi raja untuk mengajaknya masuk Islam, namun raja tidak mau, malah mengajukan syarat, yakni jika Dewi Sari, anak Raja Carmain, mau menjadi istrinya, maka dia akan masuk Islam.
Raja Carmain sendiri adalah sahabat Sunan yang selalu diajak curhat, salah satunya adalah masalah meng-Islam-kan Prabu Brawijaya ini. Akhirnya raja pun mau datang ke Gresik dan membujuk Prabu secara langsung.
Malah pandangan Prabu ke anak raja Carmain, Dewi Sari. Prabu terpikat dan berniat mempersuntingnya, tetapi Dewi Sari tidak mau.
Rombongan Raja Carmain pun kembali ke negaranya, namun malangnya, saat di daerah Leran, Gresik, mereka marah terserang wabah penyakit mematikan sehingga banyak rombongan yang meninggal, salah satunya juga Dewi Sari.
Prabu Brawijaya pun sedih dan setelah memakamkan Dewi Sari, beliau menyerahkan semua kekuasaan Majapahit kepada Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Tidak ada angin, tidak ada hujan, kok Sunan Gresik mendapatkan amanat memimpin kerajaan. Ya, ternyata memang Prabu Brawijaya takut kalau rakyatnya berontak kepadanya karena masih beragama Hindu.
Karomah
Kelebihan atau karomah yang dimiliki oleh Sunan Gresik ini adalah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dengan menggunakan obat-obatan herbal, beliau menyembuhkan keluhan penyakit penduduk di wilayah dakwahnya.
Keahlian beliau dalam mencari dedaunan dan akar-akaran di sekitar yang bisa digunakan sebagai obat herbal sangatlah mumpuni. Sambil berdagang, sambil dakwah, dan tidak lupa membantu sesama.
Adapaun karomah lainnya yang perlu kalian ketahui adalah bahwa Sunan Gresik ini bisa lho mengubah beras dari pasir sebagai pelajaran berhraga untuk orang yang kaya tapi sombong dan kikir.
Sunan Gresik melihat dengan mata kepala sendiri jika si orang kaya tidak memberikan beras kepada pengemis yang meminta beras. Si kaya berbohong kalau dirinya tidak memiliki berras, padahal berasnya berkarung-karung
Sunan pun berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk dan mengubah karung beras ,milik si kaya menjadi pasir. Benar saja, karung-karung yang awalnya berisi beras, berubah menjadi berisi pasir.
Sholat Istiqa atau sholat meminta hujan pun juga menjadi karomah yang dimiliki oleh Sunan Gresik ini. Di mana Sunan Gresik saat itu iba melihat sebuah daerah yang kekeringan dan penduduknya malah minta hujan ke para dewa dengan menjadikan seorang gadis sebagai tumbalnya.
Awalnya sulits ekali mengubah adat di daerah tersebut, namun kemdian Sunan Gresik berhasil membujuk kepala suku untuk memberinya kesempatan Sholat Istiqa bersama murid-muridnya agar hujan turun.
Kepala suku setuju dan setelah sholat Istiqa hujan pun turun. Rakyat gembira dan budaya musyrik sebelumnya hilang.
Lihat juga: 13 Peninggalan Sunan Bonang, Biografi & Sejarah Lengkap
Keturunan
Menurut silsilah keturunan, Sunan Gresik ini adalah Paman dari Sunan Giri, karena beliau adalah saudara dari ayah Sunan Giri, yakni Maulana Ishak. Jadi, nggak heran kalau personel Wali Songo banyak yang sedarah, karena sejak jaman pendirinya pun sudah demikian.
Selain memiliki hubungan darah dengan Sunan Giri, Sunan Gresik juga merupakan ayah dari Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
Sunan Gresik ini adalah keturunan ke sebelas Nabi Muhammad, yang berasal dari silsilah keturunan cucu nabi Muhammad, yakni Syaidina Husein. Berikut silsilahnya :
1. Nabi Muhammad SAW
2. Husain Bin Ali
3. Ali Zainal Abidin
4. Muhammad Al Baqir
5. Ja’far ash-Shadiq
6. Ali al-Uraidhi
7. Muhammad an-Naqib
8. Isa ar-Rumi
9. Ahmad al-Muhajir
10. Ubaidullah
11. Alwi Awwal
12. Muhammad Sahibus Saumiah
13. Alwi ats-tsani
14. Ali Khali’ Qasam
15. Muhammad Shahib Mirbath
16. Alwi Ammi al-Faqih
17. Abdul Malik
18. Abdullah Khan
19. Ahmad Syah Jalal
20. Jamaluddin Akbar al-Husain
21. Maulana Malik Ibrahim
Bersama dengan seorang putri dari Kerajaan Campa, beliau memiliki dua putra, selain Sunan Ampel, yakni Sayid Ali Murtadha.
Wafatnya
Maulana Malik Ibrahim wafat pada tahun 1419 M, tepatnya pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 822 H dengan meninggalkan jejak keteladanan yang sangat luar biasa. Sifatnya yang santun, ramah, dan humble membuatnya disenangi banyak orang.
Padahal lingkungan dakwahnya adalah lingkungan yang baru, bukan pula penduduk dari negeri asalnya.
Tepat setelah membangun pesantren dan menata semuanya agar sesuai dengan tujuan, beliau pun wafat. Raganya memang sudah tak ada, tetapi semangatnya menempel sejalan dengan perkembangan pesantren besutan beliau tersebut.
Makam
Lokasi dari makam Sunan Gresik inia dalah di wilayah Gapura Waten Gresik yang mana tidak pernah sepi peziarah sampai sekarang ini.
Saat sudah memasuki kompleks pemakaman Sunan Gresik ini, kalian akan dihadapkan pada dua buah bagian makam, yakni makam Sunan Gresik sendiri dan makam ulama-ulama Gresik lainnya.
Untuk medan menuju ke makam Maulana malik Ibrahim ini, kalian nggak perlu khawatir, karena letaknya nggak di pinggiran kota atau harus naik gunung atau bukit, karena lokasinya nggak jauh dari alun-alun Gresik.
Di makam Sunan Gresik ini, kalian akan membaca ada tulisan singkat tentang biografi Syekh Maulana Malik Ibrahim yang isinya adalah tentang tujuan Sunan Gresik dalam berdakwah. Di mana tidak ada imbalan yang idharapkannya, melainkan rahmat dari Allah SWT lah yang diidamkannya dalam setiap langkahnya dalam berdakwah.
Selain itu, isinya juga tentang sifat beliau yang pro masyarakat miskin, sahabat masyarakat miskin dengan segala sifat kedermawanannya yang sangat membantu kehidupan mereka.
Baca juga: Sunan Drajat : Biografi, Metode Dakwah, Karomah, Karya
Peninggalan & Karya:
1. Sumur Pasucian
Sumur ini berada di dalam kompleks Masjid Pasucian yang mana banyak mitos yang beredar bahwa air dalam sumur ini bsia menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Entah mitos atau kenyataan, karena hanya Allah SWT saja yang maha menyembuhkan sebagal macam penyakit.
Budaya para peziarah makam Sunan Gresik yang mengunjungi masjid pasucian pasti mencicipi air sumur ini.
Apalagi dulu pernah ada orang yang sakit keras bisa sembuh dengan meminum air di sumur ini.
2. Masjid Pasucian
Masjid ini berada di Desa Leran, tempat di mana rombongan raja Carmain terkena wabah penyakit ganas. Masjid ini adalah masjid yang paling tua di Gresik.
Bentuk dari arsitektur masjid inilah yang dimaksudkan Sunan Gresik mencampurkan model vihara dan pura, sehingga banyak orang non muslim yang mau datang memenuhi undangannya.
Bebatuan arsenic tampak mengelilingi masjid sebagai wujud peninggalan Sunan Gresik juga. Pokoknya unik dan kental dengan nuansa kerajaan Majapahit dulu.
3. Batu arsenik raksasa
Letak batu peninggalan ini adalah di depan Masjid Pasucian Gresik. Walaupun banyak batuan arsenik di sekeliling masjid, namun batu yang ada di depan masjid ini adalah batu yang paling besar.
Penduduk Gresik yakin kalau di batu inilah kapal Raja Carmain berlabuh. Di mana saat akan pulang, kapal itu rusak dan harus diperbaiki.
Bisa dibayangkan jika Sunan Gresik tidak mengawali dakwah agama Islam di Tanah Jawa, pasti kalian tidak akan kenal Agama Islam. Maka dari itulah mengenal Sunan Gresik adalah keharusan.
Perjuangan dengan otot lebih mudah daripada perjuangan dengan pendekatan dari hai ke hati untuk mengubah mindset. Kedua versi perjuangan tersebuta adalah usaha, namun pada akhirnya nanti dipastikan kalau hasilnya akan lebih langgeng yang perjuangan yang tidak menggunakan otot.
Seperti metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gresik ini yang tanpa memaksa dan tanpa otot sama sekali. Sunan Gresik datang sebagai orang asing dengan niat baik mengajarkan Agama Islam dan kemudian beliau diterima hangat oleh rakhat Jawa karena keramahtamahan beliau.
Tidak peduli halangan menghadang, yang terpenting adalah yakin, sehingga rakyat Gresik pun saat itu nggak hanya mendapatkan ajaran ilmu agama, tetapi juga ilmu praktis untuk menjalani hidup, seperti berkebun.
Lihat juga: Sejarah Sunan Giri : Biografi Singkat & Perjalanan Hidup
Alhasil sekarang Gresik maju dan semakin maju di bidang pertanian. Ide-ide Sunan Gresik ini sangat berperan penting.
Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berjuang. Sunan Gresik, yang bertekad membabat aksi berdakwah di Jawa yang kemudian menelurkan banyak ulama yang tergabung dalam Wali Songo adalah wali Allah yang teladan. Berani mengwali dan indah di akhirnya.
Leave a Reply