Kalian termasuk penikmat dan pecinta kopi? Nah jika termasuk, pasti kalian tahu dong tentang apa aja jenis kopi dan lainnya. Memang kopi selalu disandingkan kala lagi bersantai dan ngongkrong bareng teman – teman, dilengkapi dengan cemilan dan juga gorengan.
Kopi juga sangat lekat sekali dengan masyarakat, apapun kegiatan di lingkungan pasti akan selalu ada kopi yang sudah disediakan. Kopi sudah menjadi identitas kegiatan bermasyarakat di Negara kita. Tapi kamu tahu kan bagaimana cara pembuatan dari kopi yang sering kita nikmati?
Sejarah dari tanaman kopi ini adalah berasal dari benua Afrika yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini banyak Negara di dunia yang membudidayakan kopi sesuai dengan karakteristik masing – masing. Pohon kopi bisa tumbuh di daerah dengan iklim tropis dan subtropis.
Di Indonesia, tanaman ini dibawa oleh kolonial Belanda sekitar tahun 1896. Mereka memperkenalkan pertama kalinya jenis kopi arabika. Nah di artikel ini, aku akan mengulas semua tentang tanaman kopi. Scroll dan langsung bawa di bawah ini ya.
Jenis Tanaman Kopi
Pada awalnya sebelum menjadi kopi tentunya kopi berasal dari tanaman kopi, tanaman ini biasanya memang di tanam oleh para petani kopi. Untuk kopi nusantara sangat banyak sekali aneka ragam jenisnya. Mulai dari ujung barat di pulau sumatera sampai ujung timur di pulau papua.
Untuk jenis kopi yang sangat terkenal adalah arabika. Para penikmat dan pecinta kopi sangat menghargai jenis kopi satu ini disbanding dengan jenis kopi lainnya. Salah satu alasannya adalah jenis kopi tersebut memiliki berbagai macam keunikan loh.
Nah di sini, aku akan jelaskan beberapa macam jenis – jenis tanaman kopi yang ada di dunia dengan cita rasa yang sempurna. Langsung cek dan scroll ke bawah ya.
1. Kopi Arabika
Tanaman kopi yang satu ini memang sangat terkenal dan juga sudah tersebar hampir keseluruh dunia loh. Pohon dari kopi arabika berbentuk perdu, jika pohon ini tidak dipangkas ketinggiannya bisa mencapai sekitar 6 meter.
Tanaman ini bisa ditanam tepat dibawah naungan pohon atau bisa juga di lahan terbuka. Pohon kopi satu ini memiliki perkaran yang cukup dalam. Jadinya bisa ditanam secara tumbang sari dengan tanaman kayu ataupun tanaman yang lainnya.
Ukuran daun kopi arabika ini cenderung relatif kecil jika dibandingkan dengan jenis kopi yang lainnya. Memiliki panjang daun sekitar 10 sampai 15 centimeter dan lebar daun 4 sampai 6 centimeter. Istimewanya tanaman kopi ini bisa menyerbuk dengan sendirinya.
LIhat Juga : 19 Tanaman Hias Gantung Paling Cantik (Elegan dan Mempesona)
Proses penyerbukan ini terjadi antara bunga yang ada di dalam satu pohon. Perkemabangan buah kopi ini memakan waktu sekitar 7 sampai 9 bulan untuk siap panen. Buah dari pohon kopi arabika ini berwarna merah ketika matang dan mudah rontok.
Syarat tumbuh tanaman ini untuk mendapatkan hasil yang baik saat dibudidayakan di atas ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Idealnya tanaman ini ditanam pada ketinggian sekitar 1200 sampai 1950 meter.
Suhu harian untuk kawasan di sekitar tanaman ini dibutuhkan 15 sampai 24 derajat celcius. Dengan curah hujan berkisar 1200 sampai 2200 milimeter per tahunnya.
2. Kopi Robusta
Pohon kopi robusta bisa tumbuh dengan tinggi sekitar 12 meter jika tidak dipangkas. Tanaman ini memiliki akar yang cukup dangkal sehingga dibutuhkan tanah yang cukup subur.
Daun kopi robusta ini cukup besar dengan ukuran panjang sekitar 20 sampai 35 centimeter dan lebar sekitar 8 sampai 15 centimeter. Tanaman robusta ini melakukan penyerbukan dengan cara penyilangan.
Ukuran dari buah pohon kopi ini lebih kecil dibandingkan dengan jenis buah kopi arabika. Untuk diameternya kisaran 16 sampai 18 milimeter. Waktu yang diperlukan memulai dari berbuah sampai buah kopi siap panen sekitar 9 sampai 11 bulan.
Buah yang telah matang ini tetap kuat dan menempel dengan tangkai batangnya. Jenis robusta bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah dibandingkan dengan pohon kopi arabika.
Dengan tinggi permukaan diatas laut sekitar 250 sampai 1500 meter. Dan tanaman ini membutuhkan suhu dengan rata – rata lebih hangat, sekitar 18 sampai 36 derajat celcius. Untuk curah hujan sekitar 2200 sampai 3000 milimeter per tahunnya.
3. Kopi Liberika
Pohon kopi liberika ini memiliki ukuran yang sangat besar, jika tidak dipangkas tingginya bisa mencapai 18 meter. Bentuk morfologi untuk ukuran buah kopi ini lebih besar diantara buah kopi yang lainnya, dengan diameter sekitar 18 sampai 30 milimeter. Rasio berat buah segarnya cenderung lebih rendah.
Tanaman kopi liberika ini dapat hidup dengan subur pada ketinggian kurang dari 700 meter. Bahkan ada juga jenis kopi liberika yang ditanam di lingkungan tanah yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi seperti tanah gambut.
Kopi ini belum beredar luas di pasaran kopi dunia, hal ini dikarenakan masih sangat sedikit sekali produsen kopi yang mengembangkannya. Sebagai tambahan informasi aja, jenis kopi ini berasal dari biji kopi arabika dan juga robusta yang dipadukan.
Perpaduan kedua kopi ini menghasilkan kopi dengan cita rasa kelas dunia. Untuk saat ini, kamu hanya bisa menikmati jenis kopi ini di Liberia, Afrika. Untuk harganya pun memang tergolong mahal dan sesuai dengan cita rasa yang sangat lezat.
Untuk di Indonesia sendiri, jenis kopi ini ditanam di sekitar daerah Jawa dan Lampung. Produktivitas jenis kopi ini ada kisaran 400 sampai 500 kilogram per tahun. Pohon kopi ini dapat berbunga sepanjang tahun dan cabang utama bunganya bisa bertahan cukup lama.
4. Kopi Kolombia
Jenis kopi satu ini termasuk kedalam jenis kopi yang paling enak dan popular di dunia. Menyesuaikan dengan nama Negara tempat kopi ini berasal, yaitu dari Negara Kolombia. Dan lebihnya lagi kopi ini sangat jarang ditemukan di daerah lainnya.
Baca Juga : 22 Tanaman Hias Daun Kekinian (Cantik nan Elegan)
Umumnya biji kopi ini pada walnya berasal dari benua Afrika dan masih termasuk kedalam jenis kopi arabika. Namun mengenai cita rasa kopi kolumbia ini lebih nikmat jika dibandingkan dengan kopi arabika biasa.
5. Kopi Excelsa
Kopi excelsa atau biasa dikenal dengan sebutan Coffea excels adalah salah satu jenis kopi yang paling toleran dengan ketinggian lahannya. Untuk pohon kopi ini bisa tumbuh dengan subuh di dataran rendah mulai dari 0 sampai 750 mter diatas permukaan laut.
Bentuk dari daun pohon kopi ini besar dan lebar. Dengan warna hijau keabu – abuan yang membuatnya terbilang berbeda. Kemudian untuk kulit buahnya lembut, bisa dikupas mudah dengan menggunakan tangan aja.
Nilai plus dari pohon kopi ini adalah sangat tahan terhadap suhu tinggi dan juga kering atau untuk curah hujan yang rendah. Kemudian kelebihan lainnya dari jenis kopi ini juga bisa tumbuh dengan baik di kondisi lahan gambut.
6. Kopi Luwak
Buat kalian para pecinta dan penikmat kopi pasti sering mendengar jenis kopi ini, yaitu kopi luwak. Kopi luwak sendiri terbilang sangat fenomenal, karena jenis kopi ini dinobatkan sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia loh.
Selain harganya yang cukup mahal, kopi ini juga melalui proses yang berbilang cukup aneh dan tidak biasa atau mainstream lah istilahnya sekarang. Yang mana proses biji kopi ini harus dimakan dulu oleh binatang luwak.
Kemudian binatang luwak mengeluaran kotoran yang mengandung biji kopi yang tidak bisa di cerna dengan sempurna. Biji kopi yang tidak bisa dicerna inilah kemudian diambil dan diproses untuk dijadikan minuman jenis kopi luwak.
7. Kopi Jamaika
Selanjutnya untuk tanaman jenis kopi di dunia adalah kopi jamaika atau biasa dikenal dengan Jamaican Blue Mountain. Jenis kopi ini dibudidayakan di daerah Jamaica’s Blue Mountain. Memang kopi ini berasal dari tanaman kopi biasa, tapi cita rasanya sungguh luar biasa.
Untuk harga kopi jamaika juga masih terbilang sangat mahal loh. Untuk saat ini saja, kopi jamaika masuk ke dalam salah satu kopi premium dengan harga tertinggi di dunia.
Ada beberapa keunggulan spesial yang dimiliki oleh kopi jamaika ini, yaitu rasa kopi tidak terlalu pahit dengan tekstur yang ringat. Rasanya hampir sama seperti krim.
Diatas itulah beberapa jenis tanaman kopi yang ada di dunia dan juga ada di Indonesia. Kalian bisa juga mencoba untuk budidaya dengan kopi yang dinikmati oleh banyak orang.
Budidaya Tanaman Kopi
Sekarang ini kopi sudah menjadi komoditas utama perkebunan yang paling banyak diperjualbelikan. Budidaya tanaman ini juga menyebar di berbagai penjuru dunia, ada di Indonesia, Amerika Tengah dan Amerika Latin, Asia Pasifik dan juga Afrika.
Sedangkan untuk konsumen kopi sendiri terbesar ada di Negara benua Eropa dan juga Amerika Utara. Sangat wajar jika komoditas ini sangat aktif di pasar dagang dunia. Melihat konsumennya pun dari benua eropa dan menjadi usaha yang cukup menjanjikan.
Kopi adalah tanaman tahunan, umurnya bisa mencapai selama 20 tahun produktif dan siap panen. Kamu bisa memulai usaha kopi dengan memilih jenis tanaman kopi. Faktor keberhasilan budidaya ini ditentukan oleh jenis tanaman, teknik budidaya, penanganan pasca panen dan pemasaran produk.
Pemilihan Jenis Kopi
Untuk jenis kopi sangat banyak bahkan bisa mencapai ribuan jenis yang belum kita ketahui. Namun untuk budidaya tanaman kopi hanya ada empat jenis aja, yaitu jenis kopi arabika, robusta, liberika dan juga excelsa. Masing – masing jenis kopi ini memiliki ciri khas dan cita rasa tersendiri.
Untuk pemilihan jenis tanaman harus menyesuaikan dengan tempat dan juga lokasi lahan kalian loh. Lokasi lahan yang berada di ketinggian sekitar 800 meter keatas sangat cocok untuk ditanami jenis kopi arabika.
Sedangkan lokasi lahan dengan ketinggian 400 sampai 800 meter bisa ditanami jenis kopi robusta. Lahan di dataran rendah bisa mempertimbangkan untuk memilih jenis kopi robusta, liberika atau excelsa.
Selain dari tata cara budidaya tanaman, hal yang perlu kamu pertimbangkan adalah harga jual produk. Khusus kopi arabika sangat dihargai lebih tinggi daripada jenis kopi lainnya. Jenis kopi robusta juga memiliki produktivitas yang paling tinggi.
Penyiapan Bibit Budidaya Kopi
Setelah kamu memutuskan untuk usaha budidaya kopi, langkah berikutnya kamu harus mencari bibit yang unggul dan pembibitan, menyiapkan dan menyediakan lahan dan juga pohon peneduh.
Kamu bisa mencari informasi mengenai bibit unggul untuk budidaya di toko bibit terpercaya. Selain itu untuk pohon peneduh, kamu harus sudah menyiapkannya 2 tahun sebelum budidaya kopi kamu dilaksanakan.
Untuk budidaya kopi arabika sumber tanaman yang bisa kamu gunakan adalah varietas. Contoh untuk variestas adalah S 795, USDA 762, Kartika – 1 dan Kartika – 2. Sedangkan untuk varietas kopi robusta digunakan dalah klon, klon BP 42 atau BP 358.
Simak Juga : 21 Tanaman Hias Bunga Kekiniaan (Indah nan Menawan)
Kamu bisa memperbanyak bibit pohon kopi dengan cara teknik generatif atau pun vegetatif. Untuk teknik generatif dari biji digunakan untuk budidaya kopi arabika, dan sedangkan untuk kopi robusta lebih menggunakan teknik vegetatif dengan stek.
Setiap metode atau tata cara perbanyakan bibit ini memiliki kelebihan dan juga kelemahan tersendiri.
Lahan untuk budidaya kopi ini bisa didataran tinggi atau pun dataran rendah, menyesuaikan dengan ekologi dan jenis tanaman kopi yang nantinya kamu sudah pilih. Biasanya pohon kopi sangat suka di tanah yang gembur dan juga kaya akan bahan organiknya.
Sebelum menanam kopi, ada baiknya kamu berikan pupuk penyubur tanah di lahan untuk lokasi budidaya. Jenis pohon arabika akan tumbuh dengan subuh dengan kondisi tanah tingkat keasamannya 5 sampai 6,5 pH. Sedangkan untuk jenis robusta dengan tingkat keasaman 4,5 sampai 6,5 pH.
Setelah siap dengan lahan dan juga pupuk penyubur tanah,tak lupa kamu sudah menyiapkan pohon peneduh. Pohon ini berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk ke tanaman. Tanaman kopi ini termasuk tumbuhan yang memerlukan intensitas cahaya matahari tidak sepenuhnya.
Biasanya pohon peneduh yang sering digunakan adalah jenis pohon dadap, lamtoro dan sengon. Kamu bisa memilih pohon yang tidak butuh banyak perawatan, dan daunnya bisa kamu daur ulang untuk menjadi sumber pupuk hijau.
Pohon jenis sengon ini harus kamu tanam sekitar 4 tahun sebelum kamu memulai budidaya kopi di lahan tersebut. Pohon jenis lamtoro lebih cepat sekitar 2 tahun. Untuk merawat pohon peneduh ini cukup kamu rutin memotong dan pemangkasan dedaunan pohon aja.
Penanaman Bibit Kopi
Jika kamu sudah menyiapkan lahan lengkap dengan pohon peneduh, langkah selanjutnya dalah memindahkan bibi dari polybag ke lubang tanam di area sekitar kebun. Jarak antar bibit tanaman bisa kamu atur, umumnya sekitar 2,75 X 2,75 meter untuk robusta dan 2,5 X 2,5 meter untuk arabika.
Perlu kamu ingat jarak antar bibit tanaman ini divariasikan dengan ketinggian lokasi lahan. Semakin tinggi lokasi lahan semakin jarang dan semakin rendah juga semakin rapat jarak tanamnya agar berbuah lebat pada pohon kopi.
Cara membuat lubang tanam bisa kamu pakai ukuran 60 X 60 X 60 centimeter, kamu bisa membuat lubang ini dilakukan 3 sampai 6 bulan sebelum penanam bibit. Saat proses penggalian lubang, pisahkan tanah galian bagian atas dan tanah galian bawah. Dan biarkan lubang tanam ini terbuka.
Dua bulan sebelum proses penanaman kamu mulai, kamu bisa campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah galian bagian bawah. Kemudian masukkan kedalam lubang. Satu bulan sebelum bibit ditanam, campurkan 20 kilogram kompos di tanah bagian atas, terus kamu masukkan ke lubang tanam.
Perawatan Tanaman Kopi
Khusus perawatan dan pemeliharaan, kamu cukup memberikan pupuk organic atau pupuk buatan. Pupuk organic bisa kamu dapatkan dari dedaunan pohon peneduh yang kamu jadikan kompos sebelumnya. Gunakan pupuk sekitar 20 kilogram 1 sampai 2 tahun sekali untuk tiap tanaman.
Cara merawat dan pemupukan ini kamu bisa membuat lubang kecil yang mengitari tanaman bibit kopi. Kemudian masukkan pupuk kompos ke lubang tersebut. Kamu bisa mencampur pupuk kompos dengan pupuk buatan.
Untuk tanah dengan tingkat keasaman pH di bawah 4,5 pemberian pupuk dicampur dengan setengah kilogram kapur. Pemberian kapur ini dapat kamu lakukan sekitar 2 sampai 4 tahun sekali.
Hama dan Penyakit
- Hama bubuk buah pada tanaman kopi. Jenis hama ini biasanya disebabkan karena seekor kumbang kecil yang memang menyerang buah kopi muda dan buah kopi yang sudah tua. Cara mengatasinya kamu bisa mengumpulkan buah kopi yang ada kumbangnya dan gunakan petisida jenis dimecron 50.
Dosis dan cara pemakainnya kamu bisa langsung membaca petunjuk di kemasan pestisida.setelah kamu lakukan penyemprotan, biasanya hama atau kumbang tersebut akan mati dengan sendirinya.
- Penyakit kerat daun tanaman kopi. Selain hama, penyakit juga bisa menyerang tanaman kopi. Biasanya bentuk dari penyakit pada kopi adanya bercak merah disertai bintik – bintik pada bagian daun kopi.
Ciri – ciri lainnya ada juga daun yang berubah menjadi warna kuning di bagian bawah permukaan daun, bercak kuning dan daun berguguran. Cara mengatasi penyakit kerat daun ini, kamu bisa gunakan pestisida merek Fungisidaditane dengan dosis 2 gram per 2 liter air.
- Hama kutu dompolan putih dan hijau. Hama ini bisa membuat tanaman menjadi kurang berkualitas. Ciri dari hama ini bisa kamu lihat adanya bubuk putih pada bagian buah kopi.
- Hama ini muncul dikarenakan pohon peneduh yang terlalu gelap dan juga rimbun. Cara mengatasinya kamu bisa memotong ranting pohon disekitar tanaman agar sirkulasi udara dan sinar matahari bisa menyinari kopi dengan maksimal.
Atau cara lainnya kamu bisa gunakan pestisida untuk hama dengan merk poxindo 50 wp.
Panen dan Pasca Panen
Proses panen buah kopi umumnya dilakukan dengan cara memetik buah kopi yang telah masak. Buah kopi berusia sekitar 2,5 sampai 3 tahun. Buah yang matang dengan ciri – ciri warna kulit buah hijau tua yang masih muda, berwarna kuning yang setengah masak, warna merah yang sudah matang.
Agar hasil buah kopi bermutu tinggi, harus dipetik saat masak penuh dengan warna kehitam – hitaman. Robusta memerlukan waktu 8 sampai 11 bulan untuk matang, arabika 6 sampai 8 bulan. Musim panen biasanya di bulan mei dan juni, berakhir di bulan agustus dan September.
Setelah memetik buah kopi ada beberapa tahapan sebelum mengemas dan menjual kopi.
- Sortasi Kopi atau pemilihan biji kopi. Bertujuan untuk memisahkan biji yang masak, biji yang cacat dan pecah, terserang hama dan penyakit. Sortasi ini juga membersihkan dari ranting, daun dan juga kerikil yang ada di biji kopi.
- Pengupasan kulit kopi. Sebelum dikupas, biji kopi sebaiknya dipisahkan berdasarkan ukuran biji agar menghasilkan pengupasan yang baik jika dilakukan dengan mesin pengupas. Mesin pengupas kopi saat ini sudah tersedia dan mudah diperoleh dipasaran.
Proses pengolahan basah atau semi-basah diawali dengan pengupasan kulit buah dengan mesin pengupas (pulper) tipe silinder untuk kemudian menghasilkan kopi HS, yaitu biji kopi yang masih terbungkus kulit tanduk.
- Fermentasi biji kopi. Bertujuan untuk memisahkan lendir pada kulit tanduk kopi. Biasanya dilakukan untuk biji kopi arabika, untuk mengurangi rasa pahit dan mempertahankan cita rasa kopi.
Fermentasi ini bisa dilakukan dengan cara merendam biji kopi ke dalam air atau bisa juga dengan cara kering. Dengan memasukkan biji kopi ke dalam kantong plastik dan menyimpan tertutup selama 12 sampai 36 jam.
- Pencucian. Bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir hasil dari fermentasi diatas yang menempel di kulit tanduk. Untuk kapasitas kecil bisa dilakukan dengan cara manual dan untuk skala besaar bisa menggunakan mesin pencuci biji kopi.
- Pengeringan kopi. Dilakukan dengan suhu sekitar 45 sampai 500 derajat celcius sampai kadar air biji kopi maksimal sekitar 12,5 persen. Perlu kamu ingat, proses pengeringan jika terlalu tinggi suhunya bisa merusak cita rasa terutama untuk kopi arabika.
- Pengukuran kadar biji. Penentuan kadar biji kopi adalah proses pengeringan agar memperoleh hasil mutu yang baik. Akhir dari proses pengeringan ditentukan secara akurat.
- Penggilingan kopi. Diperlukan untuk memperoleh kopi bubuk dan meningkatkan cita rasa kopi. Agar bubuk kopi bisa mudah larut saat diaduk dan siap untuk dihidangkan.
- Penggudangan. Bertujuan untuk menyimpan hasil akhir panen setelah melalui semua proses diatas. Faktor penting saat penggudangan adalah kadar air, kelembaban relatif udara dan kebersihan pada gudang agar terhindar dari jamur dan hama pada bubuk kopi.
Pemasaran Produk
Setelah panen kopi dan selesai pengolahannya, tahapan terakhir adalah pemasaran produk kopi. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan seperti dibawah ini.
- Persiapkan dan lakukan konsep bisnis pemasaran yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Usahakan untuk inovasi dengan menu tambahan, tujuannya agar para konsumen tidak bosan.
- Gunakan dan manfaatkan sosial media untuk Promosikan dan perkenalkan brand produk kamu.
LIhat Juga : 24 Tanaman Air Paling Hits (Hias dan Aquascape)
Tanaman kopi menjadi salah satu komodasi yang cukup menjanjikan untuk dalam dan luar negeri. Kita bisa lihat kalau konsumen kopi ini selalu ada di setiap kalangan, baik tua dan muda, laki – laki dan juga perempuan.
Mulai dari proses sebelum memulai pembukaan lahan, pemeliharaan sampai pengemasan dan juga pemasaran produk kopi sudah ada disini. Tentunya hasil akhir dari tanaman budidaya kopi adalah menghasilkan cita rasa yang sangat khas dan juga nikmat untuk siap dihidangkan.
Leave a Reply